Muncul Teori Konspirasi di F1 GP Belanda, Respons Fans Lewis Hamilton Luar Biasa
Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton. (Foto: Twitter @MercedesAMGF1)

Bagikan:

JAKARTA - Kemenangan Max Verstappen di Belanda mendapat sorotan beberapa pihak. Muncul dugaan adanya konspirasi di balik kemenangan itu.

Ada teori yang menyebut Red Bull memerintahkan AlphaTauri untuk memancing safery car keluar demi membantu Max Verstappen. 

Dugaan itu muncul setelah mundurnya Yuki Tsunoda dari Grand Prix Belanda dinilai aneh. Sebelum Tsunoda mengakhiri balapan lebih cepat, Verstappen memang dalam posisi tertinggal di belakang Lewis Hamilton.

Tsunoda awalnya berhenti di sisi trek, memberi tahu timnya melalui radio bahwa ada sesuatu yang aneh dengan jet darat miliknya setelah pitstop.

Pengemudi Jepang itu kemudian melonggarkan sabuk pengamannya dan bersiap untuk keluar dari mobil. Namun, kru di garasi memintanya menyalakan dan mengemudikan mobil kembali ke pit.

Setelah kembali ke pit, kru AlphaTauri memasang kembali sabuk pengamannya, mengganti bannya dan mengirim Tsunoda kembali. Namun, mantan pebalap Formula 2 itu masih tidak senang dengan mobil itu dan diperintahkan untuk keluar dari lintasan.

Keputusan Tsunoda itu memicu keluarnya safety car, yang memberi Verstappen cukup waktu untuk melakukan pit stop kedua dan mempertahankan keunggulan.

Dengan hubungan Red Bull dan AlphaTauri yang begitu erat, kecurigaan segera muncul. Meski demikian, kedua tim bersikeras tidak ada kolusi.

Sayangnya, banyak penggemar F1 yang sudah berkoar-koar soal teori konspirasi ini. Kepala strategi Red Bull Hannah Schmitz jadi sasaran.

Di saat penggemar lain memanaskan situasi, tidak demikian dengan pendukung Hamiltin. Kelompok resmi penggemar Hamilton, Tim LH, justru mengirimkan pesan dukungan kepada Schmitzt.

"Kami 100 persen mengerti bahwa emosi semua orang sedang tinggi saat ini," sebuah pesan yang kemudian di-retweet Hamilton secara langsung.

"Tidak ada yang menyangka balapan akan berlangsung seperti itu ketika kami begitu dekat dengan kemenangan. Tetapi penting bagi kami untuk terus menyebarkan cinta dan empati kepada tim pekerja keras di paddock, baik dari tim kami atau orang lain, terutama para wanita."

"Bahasa komentar kebencian yang diarahkan pada kepala strategi Red Bull Hannah Schmitz tidak dapat ditolerir dan tidak boleh dimaafkan. Olahraga ini kejam, dan Anda harus benar-benar siap untuk apa pun, dan itulah yang dia lakukan hari ini," lanjut twit tersebut.

Grup itu menambahkan, "Ada banyak hal positif yang bisa diambil dari balapan Lewis hari ini, dan itulah yang sedang kami fokuskan. Terima kasih atas dukungan Anda yang tak tergoyahkan untuk LH! Kita menang dan kalah bersama."