Dukung Danny Garcia Soal Kesehatan Mental, Ryan Garcia Kirim Pesan Solidaritas

JAKARTA - Ryan Garcia (23-0; 19 KO) membuktikan sekali lagi bahwa dia bukan hanya seorang profesional di dalam ring, tetapi juga di luar ring.

Senin kemarin, dia mengirimkan pesan solidaritas kepada Danny Garcia (37-3; 21 KO), setelah petinju Puerto Rico itu mengungkap dirinya menderita masalah kesehatan mental.

Pesan dukungan Garcia tersebut terkait pengungkapan mendalam dari 'Swift Danny' yang melalui masalah psikologis serta depresi selama waktunya di luar ring.

"Dia atlet hebat dengan hati yang besar," tulis King Ryan di Twitter.

"Prajurit hebat memiliki pertempuran hebat. Kita harus mendukung sehingga kita dapat membantu petarung berikutnya dan mempersiapkan mereka untuk apa yang akan datang," tambahnya.

Danny Garcia another great athlete with a great Heart, The greatest warriors deal with Eternal battles and we are just talking about them, to help the next warrior so he can see that battle before it comes so he can prepare beforehand 🔥🙏 #MentalHealthAwareness

— RYAN GARCIA (@RyanGarcia) July 31, 2022

Setelah menang atas Jose Benavidez akhir pekan lalu, Garcia mengaku mengalami masa sulit selama satu setengah tahun terakhir.

Garcia, yang menang di divisi kelas welter super, melakukan pertarungan profesional terakhirnya pada Desember 2020. Sejak itu, ia menghadapi pertarungan yang lebih sulit dari lawan mana pun di atas ring, yakni melawan kecemasan dan depresi.

"Saya melewati masa-masa yang sangat sulit, banyak tekanan, saya memiliki banyak kecemasan," aku Garcia sambil menangis setelah pertarungan kontra Benavidez dikutip dari Marca.

"Saya merasakan terlalu banyak tekanan untuk semuanya. Itu sangat sulit selama satu setengah tahun."

"Tekanan hidup, tinju, dan menjadi ayah yang baik menunggu saya selama satu setengah tahun," lanjutnya.

"Saya seorang pejuang, itulah yang saya sukai. Jika Anda mengalami kecemasan dan depresi, Anda akan mengatasinya, itulah yang saya lakukan hari ini."

Garcia menyoroti dukungan ayahnya yang berada di sisinya di setiap saat yang dibutuhkan petarung, dan bukan hanya sebagai pelatihnya.

"Ayah saya ada di sana bersama saya, saya bukan apa-apa tanpa pria ini, saya berterima kasih padanya setiap hari," katanya.