Bagikan:

JAKARTA - Timnas basket Indonesia gagal tampil di Piala Dunia FIBA 2022. Dalam penentuan tiket ke putaran final di babak playoff lawan China, Skuad Merah Putih takluk 58-108.

Dalam pertandingan itu, penampilan Derrick Michael Xzavierro mendapat sorotan tajam. Bagaimana tidak, dia hanya mencetak satu poin dari total 20 menit 40 detik berada di lapangan.

Satu poin itu pun diraihnya dari free throw. Tercatat, dia hanya mencatatkan tiga rebound dan gagal dalam upaya field goals.

Pelatih timnas basket Indonesia, Milos Pejic angkat bicara soal performa buruk pemain berdarah Kamerun itu. Dia menyebut, Derrick Michael memang tidak dalam kondisi fit.

"Derrick sakit dan bermasalah sejak pago. Namun, dia bersikeras untuk bermain dan kami tak bisa menghentikannya," ujar Pejic seperti dilansir Antara.

Pejic mengatakan, meski tampil buruk di laga lawan China, Derrick sudah memperlihatkan dirinya bisa jadi masa depan basket Indonesia. Selain masih muda, pemain NBA Academy Australia itu memiliki kualitas di atas rata-rata.

"Derrick sudah membuktikan kepada kami dia adalah pebasket hebat yang bisa dilatih untuk masa depan bola basket Indonesia," tutur Pejic.

Pernyataan sang pelatih diperkuat pemain senior timnas basket Indonesia, Arki Dikania Wisnu. Pemain yang juga kapten timnas itu menilai, Derrick merupakan sosok pemain muda potensial.

Dia menyebut, kekurangan yang dimiliki pemain berpostur 203 centimeter itu adalah kontrol emosi. Hal ini bisa dimaklumi karena Derrick masih berusia muda, yakni 19 tahun.

"Derrick butuh mengontrol emosinya dan mentrasfer kemarahan itu ke dalam permainan. Sejuurnya saya suka dia, sosok pemain yang pantang menyerah," kata Arki.