Cedera Rashford yang Menambah Nestapa Manchester United
Marcus Rashford (Twitter @marcusrashford)

Bagikan:

JAKARTA - Sudah kehilangan gelandang kunci Paul Pogba dan Scott McTominay yang menderita cedera serius, Manchester United kini menghadapi kemungkinan tanpa top scorer Marcus Rashford. Padahal, Liga Inggris memasuki masa-masa krusial.

Penyerang internasional Inggris itu menderita cedera punggung saat tampil singkat dalam kemenangan babak ketiga Piala FA kontra Wolves. Saat itu, pelatih Ole Gunnar Solskjaer menganggap cedera yang dialami Rashford tidak berat, kini justru sebaliknya.

Laporan kali pertama muncul saat United dikalahkan Liverpool 0-2, Rashford benar-benar bermain dalam kondisi menahan rasa sakit. Solskjaer lalu mengonfirmasi, strikernya menderita patah tulang. Ini artinya, ia berpotensi menepi selama tiga bulan.

Karena itu, Solskjaer mengakui United mungkin terpaksa mencari solusi "jangka pendek" di pasar transfer. Ini karena cuma Mason Greenwood dan Anthony Martial yang tersisa di lini depan Setan Merah.

Siapa saja pemain yang mungkin direkrut Solskjaer? Pertama, ada nama Paco Alcacer. Pemain internasional Spanyol ini mengalami masa-masa yang unik di Dortmund. Dia berhasil mencetak 18 gol di Bundesliga musim lalu meskipun baru tampil sebagai starter sebanyak 11 kali. Sementara musim ini, dalam enam kali penampilan sebagai strater dari 11 pertandingan ia mencetak lima gol.

Meski Alcacer tipe penyerang yang sama sekali berbeda untuk Rashford, ia memang mewakili jenis penyerang yang tidak dimiliki United, karena ia adalah seorang pemburu. Setelah kedatangan Erling Haaland - yang mencetak hat-trick dalam debutnya bersama Dortmund - Alcacer mungkin bisa digaet MU.

Lalu ada Edinson Cavani. Tidak terpakai lagi di Paris Saint-Germain, striker Uruguay ini meminta pergi sebelum kontraknya berakhir pada akhir musim. Pencetak gol yang terbukti dan sangat berpengalaman, Cavani tentu akan memberi United titik fokus yang bisa mereka bidik dan mainkan meski mungkin tidak sepenuhnya cocok untuk permainan yang mengandalkan serangan balik.

Nama ketiga muncul dari La Liga. Sejak kembali ke Madrid pada 2018, Mariano mengalami masa sulit. Cedera yang datang silih berganti memengaruhi kesempatannya untuk masuk ke dalam skuat Zinedine Zidane. Dia belum tampil di La Liga musim ini, tetapi itu bukan berarti Mariano pemain yang buruk. Cepat, secara teknis bagus dan tentu saja mampu mencetak gol, ia mungkin lebih cocok dengan gaya permainan United daripada Alcacer atau Cavani.

Sekarang, pilihan ada di tangan Solkjaer.