Bagikan:

JAKARTA - Novak Djokovic bernafsu untuk membalas dua kekalahan terdahulu dari Nick Kyrgios sudah menjanjikan pertarungan panas yang disebutnya penuh ledakan, dalam final tunggal putra Wimbledon 2022 di All England Club, London, Minggu malam 10 Juli.

Tidak saja karena Kyrgios temperamental namun juga mengingat ambisi keduanya dalam menorehkan rekornya masing-masing. Dalam dua pertemuan sebelumnya, Djokovic selalu kalah. Masing-masing di Indian Wells dan Acapulco, keduanya di tahun 2017. Final Wimbledon nanti merupakan perjumpaan mereka yang ketiga.

"Pekerjaan belum selesai. Satu hal yang pasti akan ada letupan emosi dari kedua belah pihak," kata Djokovic setelah mengalahkan Cameron Norrie 2-6, 6-3, 6-2, 6-4 dalam semifinal, mengenai pertemuannya dengan Kyrgios.

"Sudah lama kami tak berhadapan. Saya tak pernah menang satu set pun melawan dia (dalam dua pertemuan terdahulu)," sambung Novak Djokovic seperti dikutip AFP.

"Semoga kali ini berbeda. Ini final lainnya saya dalam Wimbledon, jadi semoga pengalaman membuat saya diuntungkan," kata Djokovic lagi.

Benarkah akan berlangsung panas? Mungkin ya, jika melihat temperamen keduanya, terlebih Kyrgios boleh dikata salah satu biang rusuh di lapangan tenis.

Tetapi Kyrgios justru mengatakan hubungannya dengan Novak Djokovic saat ini sudah membaik sejak menjadi satu dari sedikit petenis yang membela Djokovic ketika petenis Serbia ini dirundung kontroversi vaksin COVID-19 menjelang Australian Open awal tahun ini.

"Kami kini memiliki sedikit bromance, aneh memang," kata Kyrgios. Bromance adalah hubungan kekariban yang bukan seksual, atau sederhananya disebut "persahabatan".

"Saya merasa menjadi satu-satunya petenis yang membelanya dengan semua drama semacam yang terjadi saat Australian Open dulu," kata Kyrgios. "Saya merasa dari situlah muncul rasa hormat."

Novak Djokovic sepakat sudah akur dengan Kyrgios, bahkan berteman baik.

"Saya tak tahu apakah saya bisa menyebutnya bromance, tetapi kami memang memiliki hubungan yang lebih baik ketimbang sebelum Januari tahun ini," kata Djokovic seperti dilansir Antara.

Lantas di mana serunya seperti disebut Djokovic? Mungkin bukan emosi karena saling mengumpat, tetapi emosi yang dipendam keduanya guna mengakhiri final nanti dengan rekor.

Novak Djokovic sudah 31 kali mencapai final Grand Slam yang 20 di antaranya dia menangkan.