JAKARTA - Petenis Serbia Novak Djokovic sudah dua kali bertemu dengan petenis Australia Nick Kyrgios sebelum kedua petenis ini bertemu dalam final tunggal putra Wimbledon di All England Club, London, Minggu malam nanti.
Seperti dikutip dari Antara, kedua pertemuan itu terjadi pada 2017 dalam turnamen lapangan keras di Indian Wells dan Acapulco.
Kedua pertemuan itu dimenangkan oleh Kyrgios yang masing-masing harus dilewati dengan tie break.
Dalam turnamen ATP Masters 1000 Indian Wells di Amerika Serikat, Krygios menang 6-4, 7-6 (3), sedangkan dalam turnamen Acapulco di Meksiko menang 7-6 (9), 7-5.
Namun pertemuan ketiga mereka nanti berlangsung di lapangan rumput yang berbeda dari lapangan keras.
Yang jelas, bagi Djokovic malam nanti itu adalah final Wimbledon yang kedelapannya, sedangkan bagi Kyrgios itu adalah final Wimbledon dan sekaligus final Grand Slam perdananya.
Statistik jauh lebih berpihak kepada Djokovic yang dari tujuh final Wimbledon terdahulunya sudah dia menangi enam kali.
Djokovic juga tak terkalahkan dalam tiga final Wimbledon terakhir. Kini dia memburu gelar keempat berturut-turut di All England Club.
Djokovic juga berusaha terus menyusul Rafael Nadal sebagai petenis putra yang paling sering dianugerahi trofi Grand Slam, sebanyak 23 kali.
BACA JUGA:
Itu berselisih dua gelar lebih banyak dibandingkan dengan petenis Serbia tersebut yang bersama Roger Federer baru mengumpulkan 20 trofi Grand Slam.
Tetapi Nick Kyrgios juga memiliki ambisi besar untuk 'pecah telur' setelah menunggu lama untuk mencapai final Grand Slam sejak menggebrak Wimbledon sewaktu masih remaja pada 2014 yang kala itu mencapai perempat final.
Ketika dia menyudahi perlawanan Cristian Garin pada perempatfinal dan kemudian menang WO atas Rafael Nadal yang cedera sehingga tak melanjutkan babak semifinalnya, maka Krygios akhirnya bisa memoles citra buruknya selama ini dengan pencapaian tertingginya di Grand Slam.
Selama bertahun-tahun, bahkan sampai kini, Nick Kyrgios petenis Australia berdarah Yunani ini terperosok dalam ruang gelap karena terus menjadi sorotan gara-gara perilaku buruknya.