Bagikan:

JAKARTA - Mantan kiper Ghana, Fatau Dauda menanggapi kontroversi serangan laser yang dialami striker timnas Mesir, Mohamed Salah di babak Kualifikasi Piala Dunia 2022. Menurut Dauda, apa yang dialami Salah merupakan karma dari waktu yang lalu.

Dilansir dari Daily Star, anggapan Dauda soal karma untuk timnas Mesir terlihat dari unggahan sang penjaga gawang. Pesepak bola 36 tahun yang juga membuat 26 penampilan untuk timnas Ghana antara 2008 dan 2015 itu mengunggah foto saat dirinya menghadapi Mesir di Kairo pada 2013. 

Foto itu menunjukkan Dauda yang berada di gawang dengan tembakan sinar laser hijau yang mengarah ke matanya dari arah tribun. Dauda menyebut bahwa penggemar Mesir lah yang melakukan itu.

Kata Dauda, kekalahan Mesir saat menghadapi Senegal di babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 kemarin adalah bayaran setimpal untuk insiden masa lalu yang dialami Ghana.

“Wossop Egypt, dengar kamu mengeluh tentang laser .....? Karma ada." kata Dauda.

"Laser pada mata.... Tapi tetap fokus. Playoff Piala Dunia. Mesir vs Ghana 2013 di Kairo,” kata Dauda dalam unggahan sebelumnya.

Terlepas dari apa yang dikatakan Dauda, Mesir tetap gagal melaju ke Piala Dunia 2022 setelah drama adu penalti dengan Senegal yang berakhir menegangkan. 

Insiden tembakan sinar laser yang dialami Salah di laga kontra Senegal itu kemudian membuat Badan Sepak Bola Mesir (FA) melayangkan protes ke FIFA. Bukan cuma karna laser, FA juga mengajukan keluhan tentang perlakuan terhadap pemain mereka yang juga menjadi sasaran proyektil saat mereka meninggalkan lapangan, 

"Tim nasional telah terkena rasisme dengan tanda-tanda ofensif di tribun melawan pemain Mesir pada umumnya, dan Mohamed Salah pada khususnya,” bunyi pernyataan FA. 

Menanggapi protes yang diajukan FA, FIFA menyebut laporan itu tengah ditindaklanjuti untuk kemudian memutuskan tindakan apa yang akan diambil.

“FIFA saat ini sedang dalam proses menganalisis laporan pertandingan resmi pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA antara Senegal dan Mesir,”

"Informasi yang relevan termasuk dalam laporan pertandingan akan dievaluasi oleh badan disiplin yang kompeten sebelum memutuskan langkah selanjutnya yang akan diambil,” kata FIFA dalam pernyataan balasan.