Mandalika SAG Racing Team, Tim Indonesia tanpa Pebalap Lokal
Dua Pebalap Mandalika SAG Racing Team, Gabriel Rodrigo (Argentina) dan Bo Bendsneyder (Belanda) (Cosmas Kopong Beda/VOI)

Bagikan:

JAKARTA – Mandalika SAG Racing Team bakal jadi satu-satunya tim yang membawa nama Indonesia dalam balapan MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika. Tim ini merupakan hasil kerja sama Mandalika Racing Team Indonesia (MRTI) dengan Stop and Go (SAG).

Tim ini sudah sudah mulai terjun ke Moto2 sejak musim lalu. Artinya, musim 2022 merupakan musim kedua mereka di lomba sepeda motor paling prestisius itu.

"Ini satu-satunya tim Merah Putih di MotoGP, terima kasih atas perhatiannya mendukung tim ini, terima kasih juga kepada tim Mandalika Racing Team yang sudah mendukung tim Indonesia dengan dua pebalap. Kalau bisa mereka semua naik podium: pertama dan kedua," kata Pengembangan Bisnis dan Komunikasi Mandalika SAG Team Charles Bonar Sirait Direktur pada Kamis, 10 Maret, 2022.

Walaupun sudah musim kedua menjadi tim yang membawa nama Indonesia, tidak ada pebalap nasional yang ditarik masuk ke dalam skuad mereka. Tahun ini, tim Mandalika SAG justru menggaet nama Gabriel Rodrigo (Argentina) untuk menjadi rekan Bo Bendsneyder (Belanda) yang sudah berada di tim sejak musim lalu.

Gabriel Rodrigo yang berdarah Spanyol masuk ke Mandalika SAG untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Thomas Luthi (Swiss) yang pensiun di akhir musim kemarin. Rodrigo sebelumnya berkompetisi di Moto3 bersama Indonesia Racing Team Gresini.

Dalam kiprah pertamanya di Moto2 pada 2021, Mandalika SAG Racing Team sempat menyampaikan keinginan menggaet Dimas Ekky Pratama. Namun, pebalap asal Depok, Jawa Barat, itu urung bergabung karena tidak memenuhi kriteria yang diinginkan Komisi Grand Prix.

Saat itu, Komisi Grand Prix yang diisi oleh Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM), Dorna (Penyelenggara Kejuaraan Dunia Balap Motor), dan Asosiasi Tim Balap Internasional (IRTA), menolak keberadaan Dimas di Moto2 karena ia sudah terlampau lama tidak tampil.

Sebagai gantinya, Mandalika SAG Racing Team memplot Dimas Ekky ke kelas CEV Moto2 2021. Ajang ini sebelumnya sudah pernah diikuti pebalap berusia 29 tahun tersebut.

Direktur Mandalika SAG Kemalsyah Nasution pun kemudian berusaha menjelaskan kenapa tidak ada pebalap Indonesia di dalam timnya. Ia mengatakan, sebenarnya ada usaha untuk mendatangkan pebalap nasional, tetapi persyaratan akhirnya menjadi kendala.

Kurangnya pebalap Indonesia yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke Moto2, kata Kemal, dipengaruhi oleh minimnya pembinaan yang dilakukan. Untuk itu, ia berharap keberadaan Sirkuit Mandalika bisa menjadi langkah untuk memulai pembinaan yang serius.

"Jadi selama 25 tahun terakhir sejak MotoGP di Indonesia (1997), setelah itu tak ada pembinaan apa-apa. Kalau kita pelajari akademi motor di Eropa, sangat berbeda dengan di Indonesia. Oleh sebab itu, kita harus mulai membangun akademi, dan akademinya harus benar dan mengarah ke Mini GP. Dari situ baru bisa," kata Kemal.

Sampai sejauh ini, pebalap Indonesia memang belum bisa bicara banyak di ajang balapan level Grand Prix. Dimas Ekky dan Andi Farid Izdihar atau yang biasa dikenal dengan Andi Gilang, yang pernah bertarung di kelas Moto2 dan Moto3, juga selalu kesulitan bersaing.

Mandalika SAG Racing Team sendiri pernah berusaha merekrut Andi Gilang. Tetapi tahun kemarin, pebalap 24 tahun tersebut masih berada di Honda Team Asia. Meski kesulitan bersaing di 15 besar pada tahun tersebut, pebalap asal Kabupaten Bulukumba ini bisa mendapat poin sebanyak empat kali.

Meski demikian, Honda Asia Team tidak memakai jasanya lagi pada tahun ini. Oleh karena itu, ia harus mengurungkan mimpinya untuk tampil di hadapan publik sendiri saat seri kedua MotoGP 2022 berlangsung di Sirkuit Mandalika nanti.

Kemal menegaskan, ketiadaan pebalap Indonesia di Moto2 tahun ini seharusnya bisa menjadi refleksi. Pembinaan yang dilakukan secara baik dan teratur akan membuka peluang bagi generasi selanjutnya di masa mendatang.

"Kejuaraan pakai motor bebek memang banyak, tetapi tidak bisa dipungkiri dengan motor bebek kita tak bisa masuk kelas dunia. Kenapa kita tidak mulai siapkan pembinaannya dari sekarang? Mudah-mudahan tim ini bisa memicu generasi-generasi untuk punya angan menjadi pembalap internasional," ujar Kemal.

Untuk tahun ini, satu-satu pebalap Indonesia yang akan ikut berlomba adalah Mario Suryo Aji. Rider berusia 17 tahun tersebut memperkuat Honda Team Asia di kelas Moto3.

Mario yang berasal dari Jawa Timur mendapat hasil belum maksimal ketika turun pada seri pertama di Sirkuit Losail, Qatar, pada Minggu, 6 Maret lalu. Ia hanya menempati grid start ke-25 dalam sesi kualifikasi setelah terpaut 3,078 detik dari Izan Guevara yang merebut pole position.

Sementara itu, saat balapan, Mario juga gagal merengkuh poin setelah finis pada urutan ke-19 dari 29 pebalap yang ikut lomba dan tujuh di antaranya tidak mampu finis. Peraih poin adalah 15 pebalap teratas saja untuk balapan berdurasi 18 lap tersebut.

Belajar dari YouTube

Bendsneyder dan Rodrigo gagal mendapat poin ketika turun di Qatar pada 6 Maret lalu. Di balapan tersebut, Bendsneyder yang punya garis keturunan Indonesia finis pada urutan ke-19 atau merosot dua tempat setelah mulai lomba dari P17.

Sementara itu, rekan satu timnya, Rodrigo, menyelesaikan balapan di peringkat ke-21 setelah memulai start dari posisi ke-22. Kegagalan itu tentu tidak ingin diulang lagi oleh kedua pebalap tersebut ketika mereka turun di “kandang” nanti.

Seperti diketahui, aspal di Sirkuit Mandalika benar-benar asing bagi Bendsneyder dan Rodrigo. Karena sejauh ini baru hanya rider MotoGP saja yang punya kesempatan menjajalnya saat tes pramusim Februari lalu.

Meski demikian, tantangan itu sudah berusaha mereka atasi dengan memanfaatkan internet. Mereka sudah mempelajari karakter sirkuit Mandalika dari video-video yang bertebaran di YouTube sebelumnya menjajalnya saat latihan bebas dan kualifikasi

"Ini adalah balapan kedua. Ini adalah atmosfer baru, tetapi tim menolong saya untuk beradaptasi di Moto2, dan kami akan melakukan yang terbaik agar bisa naik podium," kata Rodrigo.

Membawa nama Indonesia membuat Bendsneyder dan Rodrigo mendapat kesempatan bertemu Presiden Joko Widodo sebelum berangkat ke Mandalika. Jadwal pertemuan itu terjadi pada Rabu, 16 Maret nanti.

Dua pebalap itu akan bergabung dengan 18 pebalap lainnya, termasuk Mario di Istana Negara, Jakarta. Mereka kemudian melakukan parade dengan rute sejauh 5 kilometer di sekitar Jakarta Pusat.

Parade bakal dipimpin langsung oleh Presiden. Semua pebalap bakal berkendara bersama orang nomor satu di Indonesia itu dengan start-finish di Istana Merdeka.

MotoGP di Sirkuit Mandalika 2022 bakal menandai kembalinya lomba balap paling bergengsi itu ke Indonesia setelah 25 tahun vakum. Terakhir kali Indonesia menjadi rumah MotoGP pada 1997 lalu.

Balapan MotoGP 2022 Grand Indonesia bakal digelar pada 18 sampai 20 Maret mendatang di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Grand Prix Mandalika merupakan seri kedua dalam kalender MotoGP musim 2022.