Bagikan:

JAKARTA - Penyelenggara turnamen mengungkapkan bahwa Novak Djokovic, yang dideportasi dari Australia karena status vaksinasi COVID-19 menjelang Australian Open, masuk dalam daftar peserta untuk acara ATP Indian Wells bulan depan di California.

Petenis Serbia berusia 34 tahun, yang tidak divaksinasi, itu dideportasi setelah 11 hari drama yang melibatkan dua kali pembatalan visa, dua banding pengadilan dan lima malam dalam dua kali penahanan di sebuah hotel detensi imigrasi tempat para pencari suaka ditahan.

Djokovic telah memenangi Indian Wells lima kali dan menjadi bagian dari daftar peserta yang diumumkan Rabu, termasuk di dalamnya juara Australian Open 2022 Rafael Nadal dan Top 10 petenis teratas antara lain Daniil Medvedev, Alexander Zverev dan Stefanos Tsitsipas.

Penyelenggara turnamen mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa bukti yang sah dari vaksinasi penuh akan diperlukan untuk masuk ke tempat tersebut. Turnamen Indian Wells berlangsung mulai 9-20 Maret.

"Pedoman untuk para pemain diatur oleh protokol yang ditetapkan oleh... WTA dan ATP, serta batasan apa pun yang ditetapkan oleh Amerika Serikat sehubungan dengan status vaksinasi pelancong internasional yang memasuki negara," kata penyelenggara, dikutip Antara dari Reuters, Kamis.

Djokovic bisa saja mengalami kesulitan untuk masuk ke Amerika Serikat. Sebab, turis asing harus divaksinasi penuh sejak November tahun lalu dan memberikan bukti sebelum melakukan penerbangan, dengan pengecualian terbatas.

Djokovic dijadwalkan kembali beraksi di ATP 500 Dubai Tennis Championships, yang akan berlangsung pada 21-26 Februari.