Bagikan:

JAKARTA – Petarung Indonesia Sunoto memiliki motivasi yang jauh lebih besar saat ia kembali ke seni bela diri campuran (MMA) bulan ini. Ia akan mengerahkan seluruh kekuatannya demi meraih kejayaan setelah absen selama dua tahun.

The Terminator dijadwalkan akan turun bertarung pada 11 Februari mendatang di Singapore Indoor Stadium. Ia akan bertemu dengan lawan asal Myanmar, Tial Thang, di ajang bertajuk ONE: BAD BLOOD.

”Saya ingin memotivasi murid-murid saya melalui penampilan ini. Saya ingin mereka mengerti bahwa waktu yang dihabiskan untuk berlatih tidak terbuang sia-sia,” katanya dikutip situs One Championship.

Duel antara Thang dan The Terminator sempat dijadwalkan pada pertengahan tahun lalu. Namun, urung digelar karena pandemi COVID-19.

Kedua atlet saat ini sama-sama membutuhkan kemenangan demi merangsek ke papan atas di kelas bantam. Kemenangan bisa membuka jalan mereka menuju peringkat lima besar.

Sunoto adalah salah satu atlet MMA paling berpengalaman dari Indonesia sejak memulai kiprahnya di pentas global ONE Championship dimulai pada 2015 lalu. Ia tercatat mengoleksi 10 kemenangan atau yang terbanyak di antara petarung lain di Indonesia. 

Sunoto mengatakan bahwa selain ingin motivasi anak didiknya kemenangan ini penting baginya secara finansial.

”Saya membutuhkan kemenangan ini untuk mengembangkan MMA di daerah saya. Di Provinsi Jawa Tengah, olahraga ini tak sebesar yang lainnya, maka saya membutuhkan kemenangan ini untuk mendapatkan dukungan,” katanya.

Tial Thang memasuki laga ini dengan hype luar biasa sebagai anak didik dari superstar ONE Aung La “The Burmese Python” N Sang. Ikon Myanmar itu menerima Tial Thang di bawah asuhannya dan telah menjadi mentor di Sanford MMA, Amerika Serikat. 

Fakta tersebut membuat Sunoto semakin termotivasi. Ia sangat ingin membuktikan bahwa dirinya mampu beradu melawan atlet dari berbagai sasana elite dunia.

”Yang paling memotivasi saya adalah fakta bahwa ia berlatih di AS bersama beberapa nama besar dalam MMA. Saya kira sebuah kemenangan akan melejitkan nama saya. Saya ingin membuktikan bahwa saya dapat mengalahkan seseorang dari sasana terkenal,” kata Sunoto.

Tial Thang yang punya latar belakang olahraga gulat jelas menjadi aset terbesarnya di ONE sejauh ini. Namun, Sunoto telah melihat itu semua saat ia melawan beberapa nama terbesar dalam divisinya.

Terlebih di usianya saat ini, ia menyadari bahwa waktu semakin tidak berpihak pada karier kompetitifnya. Untuk itu, ia ingin menggunakan kesempatan apa pun yang tersisa untuk memberi kesan bagi para penggemar.

”Saya tak semuda itu lagi, tetapi saya masih berkompetisi dalam tingkatan tertinggi. Saya ingin menarik pelatuk itu,” ucap Sunoto.

Tial Thang mengemban misi penting untuk kembali ke jalur kemenangan. Petarung 28 tahun tersebut sempat menorehkan tiga kemenangan beruntun di ONE Championship, termasuk atas Paul Lumihi, sebelum menderita kekalahan pertama dari Song Min Jong pada pertengahan 2021 lalu.

Ia juga digadang-gadang sebagai salah satu bintang MMA terbesar dari Myanmar setelah Aung La N Sang. Sebelum terjun ke dunia MMA profesional, ia adalah juara gulat di negaranya dengan torehan 500 kemenangan.