Liverpool Disebut sebagai Klub Gila, Kenapa?
Georginio Wijnaldum. (Foto: UEFA Champions League)

Bagikan:

JAKARTA - Banyak pihak yang mempertanyakan tentang rencana Liverpool melepas Georginio Wijnaldum ke Barcelona. Liverpool pun dianggap gila karena dengan mudah melepas sosok yang menjadi "dinamo" bagi permainan agresif Liverpool dalam beberapa musim terakhir.

Dengan kontrak Wijnaldum yang masih menyisakan satu tahun lagi, The Reds memang kabarnya akan menjual gelandang asal Belanda tersebut. Kepindahan Wijnaldum ke Barcelona semakin menguat karena Blaugrana saat ini ditukangi oleh pelatih asal Belanda, Ronald Koeman.

Eks pemain Newcastle ini dikabarkan akan menjadi target utama Koeman pada awal musim 2020/21 ini. Meski Wijnaldum sempat membantah, namun, rumor terus berkembang hingga kabarnya Barcelona dan Liverpool sudah sepakat dengan nilai transfer di angka 18 juta pounds.

The Reds pun sudah punya rencana jika Wijnaldum benar-benar pindah dari Anfield. Liverpool akan memakai uang penjualan Wijnaldum untuk membeli gelandang Bayern Munchen, Thiago Alcantara.

Analis sepak bola Inggris, Paul Merson, menilai bahwa penjualan Wijnaldum bukan sebuah keputusan yang tepat untuk The Reds. Pasalnya menurut Merson, Wijnaldum adalah bagian terpenting Liverpool dalam empat tahun belakangan di mana The Reds sempat sukses juara di kompetisi Liga Inggris dan Liga Champions.

"Liverpool akan gila jika melepas Wijnaldum. Mereka baru saja memenangkan gelar liga pertamanya dalam 30 tahun terakhir, salah satunya berkat peran besar Wijnaldum. Sebelumnya juga mereka juara Liga Champions," ujar Merson dikutip dari talkSPORT, Minggu 6 September.

Wijnaldum memang tidak tergantikan di lini tengah Liverpool sejak pemain 29 tahun ini mendarat di Anfield pada 2016 silam. Perannya sebagai gelandang box-to-box sangat penting bagi Liverpool, dan tentu akan menjadi kehilangan besar bagi The Reds jika melepas mantan gelandang Feyenoord itu.

Dilepasnya Wijnadum menurut Merson, karena memang Liverpool sendiri kurang memberi apresiasi kepada eks gelandang PSV Eindhoven tersebut. Perannya jarang tersorot, padahal secara statistik, Wijnaldum lah yang selalu ada di setiap jengkal lapangan selama The Reds berlaga.

Kepindahannya dianggap akan mengurangi kekuatan Liverpool. Wijnaldum adalah bagian penting dari skema tiga gelandang dalam formasi 4-3-3 ala Jurgen Klopp.

Jika Klopp sering merotasi Fabinho, Henderson, James Milner, dan Naby Keita, namun itu tidak berlaku bagi Wijnaldum. Pemain Tim Nasional (Timnas) Belanda ini punya kelebihan yang tak dimiliki para gelandang Liverpool lainnya.

Wijnaldum selalu bisa memberi kenyamanan pada para bek kala The Reds dalam posisi diserang. Namun ia juga mampu berperan dalam situasi serangan yang dibangun Liverpool dalam setiap laga.