Dari Ruang Ganti Sempit sampai Tenda Portabel untuk Jumpa Pers, Liga 1 di Bali Dihujani Kritik, Dirut LIB: Yang Penting Lapangannya Bagus
Ilustrasi pertandingan Liga 1 (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA – Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 Indonesia memberi respons atas kritik yang mereka terima terkait sarana pendukung pertandingan yang dinilai kurang memadai.

Kompetisi Liga 1 Indonesia seri keempat yang terpusat di Bali sudah bergulir memasuki pertandingan keempat pekan ini. Meski demikian, banyak permasalahan yang masih menjadi sorotan publik.

Direktur LIB Akhmad Hadian Lukita menjelaskan bahwa pihaknya terus berusaha membenahi masalah-masalah itu. Mereka juga berkomunikasi dengan kontestan atas persoalan yang ada.

"Kami perbaiki dulu (masalah) yang ada. Yang penting lapangan bolanya bagus. Standarlah. Kalau yang lain sarana prasarana kami tingkatkan terus," katanya lewat sambungan telepon kepada VOI.

"Dengan klub kami komunikasi. Kami ada grup WhatsApp, komunikasi langsung juga ada dengan berbagai jajaran, baik level manajer, direksi. Main di mana pun selalu ada perbaikan-perbaikan."

Kritik pertama yang harus diterima LIB adalah kejadian mati lampu saat Tira Persikabo menjalani official training. Kejadian itu membuat Laskar Padjajaran melayangkan surat ke operator untuk mempertanyakan ketidaksiapan venue.

Kritikan berikutnya disampai oleh pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso. Sang juru taktik menilai ruang ganti yang dipakai timnya terlampau sempit dan tidak layak untuk sepak bola kasta tertinggi nasional itu.

"Ruang ganti sudah diperbesar. Sebetulnya ruangannya besar tapi ada sekat yang mengganggu jadi kami bongkar. Kalau ruang ganti saya kira sudah tidak ada masalah," ujar Hadian.

Masalah sarana dan prasarana ini membuat sejumlah pihak menilai ketidaksiapan LIB. Berjalannya Liga 1 Indonesia di Bali dianggap terlalu dipaksakan oleh operator.

Permasalah terbaru yang ramai adalah tenda portabel yang dipakai sebagai ruang jumpa pers. Meski menghadapi banyak tekanan, Hadian mengatakan bahwa tidak ada rencana memindahkan kompetisi ke tempat lain.

"Kalau ruang press conference bukan yang utama tapi kami cari jalan keluar biar lebih nyaman lagi. Kalau itu saya kira memang kondisi sekarang masih begitu tapi kami akan perbaiki. Itu nggak masalah karena virtual juga," katanya.