JAKARTA - Pengurus baru Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) melakukan pertemuan dengan Doping Control Officer (DCO). Agenda itu dilakukan sebagai salah satu upaya percepatan pencabutan sanksi yang dijatuhkan World Anti-Doping Agency (WADA).
Wakil Ketua LADI, Rheza Maulana menyebut bahwa pertemuan dengan DCO merupakan langkah tepat. Sebab, itu akan membantu mempercepat dan meringankan sanksi.
“Menurut kami pertemuan kemarin adalah sebuah langkah yang sangat tepat,” ujar Reza saat dihubungi VOI, Jumat, 19 November.
“Pertemuan tersebut dilakukan untuk bersama-sama kita berkonsolidasi dan bersinergi guna memenuhi sanksi ataupun masalah yang diharapkan WADA untuk kita selesaikan,” lanjutnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada Kamis kemarin di Wisma Kemenpora, Jakarta itu ada beberapa hal yang dibahas secara serius antara LADI dan DCO.
Pembahasan tersebut di antaranya adalah evaluasi pelaksanaan PON dan Peparnas, perencanaan penyelesaian akselerasi TDP Q3Q4 OOCT, pembahasan resertifikasi DCO serta penandatanganan pembaruan MOU dan Pakta Integritas.
Lebih lanjut, Rheza juga mengatakan bahwa pertemuan tersebut dilakukan sebagai syarat administrasi yang diminta WADA. Ia juga berharap melalui pertemuan tersebut bisa tercapai visi misi yang bisa meringankan dan menghapuskan sanksi.
“Adapun hal tersebut di atas (pertemuan dengan DOC) merupakan bagian dari persyaratan administratif dari WADA yang harus dipenuhi,” lanjut Rheza.
BACA JUGA:
“Dengan adanya pertemuan kemarin, kita harapkan adanya pencapaian visi dan misi. Untuk kemudian kita tuntaskan semua permasalahan yang ada,” harap Rheza.
Sebelumnya, WADA menjatuhkan sanksi karena LADI dianggap tidak disiplin dalam menjalani daftar tes doping yang sudah ditentukan. Belakangan diketahui bahwa masalah itu muncul karena adanya pergantian kepengurusan pada LADI yang sedikit banyak berpengaruh pada jadwal yang sudah dibuat.