Shah Rukh Khan, Will Smith, dan Mick Jagger Galang Dana Korban COVID-19 di Acara I For India
Shah Rukh Khan (Instagram @iamsrk)

Bagikan:

JAKARTA - Aktor kenamaan India, Shah Rukh Khan menjadi salah satu penampil dalam acara online I For India yang disiarkan di Facebook pada Minggu, 3 Mei kemarin. Acara ini digelar untuk menggalang dana bagi mereka yang terkena dampak pandemi COVID-19.

Berlangsung selama lima jam, acara ini menampilkan para pegiat hiburan yang memberikan sepatah dua kata serta menyemangati tim medis. Selain Khan, 69 figur publik lainnya seperti Mick Jagger, Will Smith, pasangan Priyanka Chopra dan Nick Jonas juga bergabung dalam siaran tersebut.

Beberapa dari mereka juga menceritakan kesulitan yang dialami pekerja imigran selama pandemi akibat lockdown yang diberlakukan sejak Maret lalu. 

“Mereka mungkin kehilangan pekerjaan, mereka mungkin kehilangan rumah. Mereka dan keluarga merasa kelaparan. Jadi saya meminta Anda untuk berdonasi. Tolong berikan apa yang Anda bisa,” ucap Jagger dalam satu sesi, dilansir dari Channel News Asia, Senin.

Selain itu, dalam sesinya, aktor Amitabh Bachchan memberikan tribute untuk teman sekaligus aktor India, Rishi Kapoor yang meninggal pada pekan lalu. Bachchan menceritakan kenangan saat bekerja sama dengan 'chintu' untuk beberapa film yang akhirnya mendekatkan kedua aktor tersebut. Penampilan singkatnya juga ia unggah melalui akun Twitter-nya.

Mereka yang memiliki darah India seperti Hrithik Roshan dan Priyanka Chopra menyanyikan lagu berbahasa Hindi dalam penggalangan dana tersebut. Total, mereka berhasil mengumpulkan 37,5 juta rupees dari target utama 60 juta rupees.

Program I For India yang diselenggarakan Karan Johar dan Zoya Akhtar ini akan diberikan kepada 100 kelompok layanan selama krisis berlangsung. Yang diutamakan adalah mereka yang tidak memiliki rumah atau pekerjaan tetap.

Memasuki pekan pertama bulan Mei, India melaporkan lebih dari 40 ribu kasus dengan 10 ribu dinyatakan sembuh sedangkan 1306 orang meninggal dunia. Meski kenaikan kasus virus corona masih tinggi, pemerintah secara perlahan mencoba melonggarkan lockdown yang dimulai sejak Maret lalu.