JAKARTA - Post Malone digugat penulis lagu asal California bernama Tyler Armes, Rabu, 8 April. Ini terkait kredit yang ditulis dalam Circles, lagu tunggal (single) ketiga Malone dari album terbarunya Hollywood’s Bleeding.
Dalam laporannya, Armes mengklaim dirinya ambil bagian dalam pembuatan lagu tersebut. Tepatnya, ikut menulis chord serta bassline.
Gugatan itu juga mengklaim, saat Circles dirilis pada Agustus tahun lalu, Armes sudah bernegosiasi dengan pihak Malone terkait uang kompensasi dari lagu ini. Ia ditawari royalti 5 persen meski namanya tetap tidak dicantumkan dalam kredit.
Circles merupakan lagu yang lekat dengan elemen pop rock sekaligus menunjukkan keberanian Posty - panggilan Malone - keluar dari zona nyaman. Ya, dalam lagu yang dinobatkan sebagai salah satu lagu rilisan terbaik 2019 versi Billboard ini dia bernyanyi, bukan nge-rap.
Dalam kreditnya, Circles ditulis oleh Louis Russell Bell, Adam King Feeney, Kaan Gunesberk, William Thomas Walsh, serta Austin Richard Post yang tidak lain adalah nama asli Post Malone.
Armes sempat menyatakan keterlibatannya dalam penulisan Circles melalui akun Instagram-nya. Dia bercerita bagaimana awal mula lagu itu dibuat setahun yang lalu di sebuah studio di Toronto dan tidak lupa berterima kasih kepada Posty dan penulis lainnya, Frank Dukes.
Armes berharap Malone mengakui kontribusinya dalam lagu Circles. Namun, hingga berita ini ditulis, pihak Posty masih bungkam.
Di luar kabar gugatan soal hak cipta, Posty menjadi viral di internet setelah seorang penggemar menganggap sikap sang rapper terlihat aneh akibat terpengaruh obat-obatan terlarang. Cuitan yang mendapat retweet lebih dari 50 ribu itu langsung dikonfirmasi oleh Posty.
Ia menegaskan, dirinya tidak terpengaruh narkoba atau obat-obatan terlarang apapun. Aksinya di panggung, kata dia, adalah caranya bersenang-senang.