JAKARTA - Konser “Bingah” akan menjadi konser terbesar Yura Yunita untuk merayakan sepuluh tahun perjalanannya di industri musik Indonesia. Pertunjukan yang digelar Kantara Creative ini akan dilangsungkan di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu, 2 Februari pukul 15.00 WIB.
Mengingat betapa pentingnya konser “Bingah”, Yura telah menjalani latihan intensif untuk mempersiapkan penampilan yang maksimal di atas panggung. Penyanyi-penulis lagu 33 itu pun menyebut ada sebuah insiden yang terjadi saat latihan.
“Aku itu all out banget latihannya, sembilan jam per hari untuk konser ini. Sampai akhirnya aku syok, benar-benar kayak beberapa hari yang lalu kan aku diangkat, dibanting, dan suatu hari kita mau latihan gabungan terakhir, lima hari yang lalu, aku nggak bisa napas, nggak bisa gerak, tulang rusuk aku.. Jadi gerak aja nggak bisa,” ungkap Yura dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 31
Insiden itu sempat membuat orang-orang panik, hingga akhirnya Yura harus menjalani fisioterapi. Untungnya, pemulihan berjalan dengan baik dan cepat.
“Itu orang-orang pada nangis. Aku lihat manajer aku nangis, kita semua panik, aku juga nggak bisa gerak, nggak bisa nafas,” tutur pelantun “Dunia Tipu-Tipu” itu.
BACA JUGA:
“Aku terus dibawa ke fisioterapi, badan aku ditusuk-tusuk, dokternya canggih, terus bedrest satu hari, tapi pikiran aku mikir gimana ya soal konser. Tapi dari situ aku percaya, setiap kita mau naik level, aku selalu percaya Tuhan kasih cobaan dan aku percaya,” sambungnya.
“Aku percaya ini ujian untuk kita, insya Allah ada kesuksesan setelah ini. Setelah ikhlas dan berserah, satu hari istirahat, habis itu lusanya perlahan bisa gerak lagi.”
Dua hari menjelang konser, Yura pun menyatakan kesiapannya. Ia akan tampil dalam pertunjukan yang berlangsung selama 2 jam 30 menit. Yura akan membawakan karya-karya terbaiknya, seperti “Jalan Pulang”, “Tutut Batin”, “Cinta Dan Rahasia”, “Dunia Tipu-Tipu”, “Jalan Pulang”, dan masih banyak lagi.
“Konser musik ini bukan tentang aku dan aku, namun ini tentang karya musik yang telah menjadi bagian dari perjalanan hidup kita. Karya lagu yang familiar buat mereka akan dibawakan dengan aransemen yang baru, namun akan ada kejutan manis yang juga aku tampilkan sebagai wujud titik mula perjalananku selanjutnya.” tutur Yura, yang menyebut akan ada lagu baru yang dibawakan.
Pertunjukan ini dipandu oleh Iwan Popo sebagai pengarah musik, yang didukung oleh 15 musisi pengiring dan dilengkapi 45 penari latar.
Dalam hal ini, Merakit sebagai label rekaman dan manajemen yang Yura Yunita dirikan, juga berperan aktif.
“Inspirasinya sendiri adalah magisnya karya-karya Yura. Di konser ini, aku berusaha memvisualisasikan sisi emosionalitas dan koneksi antara karya musiknya dengan rasa dari para penikmatnya, dengan tetap menampilkan akar budaya Indonesia sebagai akar budaya kita semua.” ujar Donne Maula selaku Creative Director Merakit
Sebagai informasi, istilah ‘bingah’ yang berasal dari bahasa Sunda, memiliki arti bahagia dan gembira. Istilah ini dijadikan sebagai tajuk konser karena dirasa tepat untuk mewakili doa baik yang ingin Yura gaungkan, agar perjalanan musiknya di masa mendatang bisa membawa dampak bahagia dan gembira untuk dirinya dan semua penikmatnya.