JAKARTA - Eric Erlangga meluncurkan video musik “Aku yang Kini”, single kolaborasinya dengan Kawendra yang sudah dirilis sejak Mei lalu. Video musik ini dihadirkan setelah lagunya dirasa telah menyentuh hati banyak pendengar, terutama bagi mereka yang pernah melalui fase patah hati dan proses pemulihan diri.
Video musik “Aku yang Kini” juga ditujukan untuk memberi dimensi baru yang semakin mendalam. Dalam mewujudkannya, ia bekerja sama dengan CFactory, Thoriq Yasirrahman sebagai eksekutif produser , serta Bayu Poetra Ramadhan sebagai sutradara.
Video musik ini juga menampilkan aktris Chelsea Starbee sebagai pemeran utama, yang membawa lagu ini ke dalam visual yang sarat makna.
“Video musik ‘Aku yang Kini’ menggabungkan elemen realita dan imajinasi, dengan mempersembahkan empat realita berbeda,” kata Eric dalam keterangannya, Jumat, 29 November.
Proses pre-produksi dilakukan selama tujuh hari, dengan pendekatan visual hybrid eksperimen yang dinilai memberikan nuansa segar dan berbeda dari video musik pada umumnya. Berbagai set visual menarik juga hadir untuk menciptakan suasana yang mendalam.
Dalam hal visualisasi, video musik ini menggambarkan perjalanan emosional kompleks melalui tiga time frame utama yang diperankan Chelsea -masa lalu, masa kini, dan masa depan. Masing-masing waktu menggambarkan tahapan emosional yang mendalam, mulai dari refleksi, penerimaan, hingga harapan.
BACA JUGA:
Perpaduan lirik dan elemen visual yang mendukung dianggap berhasil menyampaikan pesan lagu dengan cara yang lebih mendalam. Eric Erlangga berharap, video musik "Aku yang Kini" dapat diterima dengan baik dan mampu menyampaikan pesan emosional lagu dengan lebih kuat.
Sebagai informasi, “Aku yang Kini” ditulis oleh Kawendra, yang memiliki makna positif, terutama bagi pasangan kekasih yang sedang menjalani hubungan.
“Lagu ini menceritakan tentang penyesalan mendalam seorang yang sudah berbuat banyak kesalahan di masa lampau , dan ia sadar atas kesalahan kesalahan yang ia buat di masa lampau,” ujar Kawendra.
Aransemen musiknya dibuat sederhana namun penuh makna. Perpaduan ini ingin memperkuat karakter Eric Erlangga sebagai penyanyi solo, dengan sentuhan musik ringan yang seolah membawa nuansa grup band, tanpa menghilangkan identitasnya.