Bagikan:

JAKARTA - Isyana Sarasvati selama ini dikenal banyak orang sebagai penyanyi pop, tapi ia mengungkap jika musik klasik merupakan akar bermusiknya.

Sejak kecil, Isyana mengaku sudah bercita-cita untuk menjadi seorang musisi. Dia menyebut dua nama komposer musik klasik yang menjadi inspirasinya untuk memilih bidang musik.

“Inspirasinya sebenarnya banyak sih, salah satunya adalah Olivier Messiaen dan Tchaikovsky,” kata Isyana Sarasvati di SCBD, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Kecintaan kepada musik dari Barat itu membawa Isyana mengambil kuliah yang berbasis pada musik klasik.

“Makanya aku juga sampai kuliah pun ambil jurusan music performance di Nanyang Academy of Fine Arts. Karena memang aku ingin mendalami musik itu bukan hanya dari performance-nya aja, tapi mendalami musik lebih utuh lagi,” katanya.

Meski perjalanan di industri musik sudah berjalan selama satu dekade, dengan mengeksplorasi berbagai genre musik, penyanyi-penulis lagu 31 tahun itu menyebut musik klasik tetap menjadi akar bermusiknya.

Oleh karenanya, dalam konser Lost in Harmony untuk merayakan perjalanan 10 tahun bermusik, pelantun “Tetap Dalam Jiwa” itu menghadirkan orkestra yang dipimpin oleh mentor musik klasiknya, Avip Priatna.

“Aku ingin membawa unsur Isyana yang seakar-akarnya, yaitu ada unsur klasiknya. Karena kan aku emang lahir dari dunia musik klasik, sekolah opera gitu,” ujar Isyana.

“Jadi aku akan menyuguhkan elemen orkestra, mengajak Kak Avip Priatna, dia adalah salah satu mentor musik aku dari kecil,” pungkasnya.