Bagikan:

JAKARTA - Sheila On 7 telah merampungkan tiga dari lima pertunjukan untuk tur konser “Tunggu Aku Di”. Duta (vokal), Eross (gitar), dan Adam (bass) baru saja menyelesaikan konser mereka di Pekanbaru pada Sabtu, 30 Agustus.

Antara Suara dan GOLDLive Indonesia selaku promotor pun membagikan beberapa momen keseruan saat Sheila On 7 menyambangi ibukota Provinsi Riau.

“Semoga pertemuan singkat kita meninggalkan bahagia. Makasih banyak ya we untuk semua pihak yang udah membantu! Maaf kalau ada hal yang kurang berkenan selama kita jumpa” tulis promotor dalam keterangan unggahan Instagram, Minggu, 1 September.

Namun begitu, muncul beberapa pertanyaan di kolom komentar yang menanyakan kejelasan untuk konser di Bandung yang semakin dekat.

“Yg d bndung jdinya dimna?” tulis salah satu warganet asal Karawang.

“@antara.suara klo dibandung venue jdnya dmn?” tanya warganet lain.

“Bandungg gimana kabarnyaa?” tulis warganet lainnya.

Sampai saat ini, pihak promotor belum memberi kejelasan mengenai penolakan dari Umuh Muchtar, Komisaris PT Persib Bandung Bermanfaat (PBB) selaku pengelola Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang akan digunakan Sheila On 7 untuk menggelar konser.

Nizam Wahyu Ardhika selaku Chief Executive PositiVibe Group mengatakan bahwa pihak promotor masih terus berkoordinasi agar konser tetap berlangsung di GBLA.

“Hingga saat ini kami bersama promotor (Antara Suara) masih terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait. Promotor memastikan akan terus berupaya konser Sheila On 7 ‘Tunggu Aku Di’ Bandung terselenggara sesuai rencana,” kata Nizam Wahyu dalam pernyataan tertulis kepada awak media pada 7 Agustus lalu.

Berkaca dari apa yang sudah terjadi di Samarinda, Nizam melihat konser Sheila On 7 baik adanya, termasuk untuk Bandung.

“Kami meyakini bahwa ‘Tunggu Aku Di’ edisi Samarinda bisa menjadi case study (studi kasus) bagaimana konser yang kami laksanakan di stadion bisa terlaksana dengan baik,” ujar Nizam.

“Bahkan memberikan dampak secara nyata di sektor UMKM, perhotelan dan pariwisata. Sebagaimana konser berbagai musisi dalam dan luar negeri yang juga lazim digelar di stadion,” lanjutnya.

Promotor dalam menjalankan kegiatan usahanya, kata Nizam, selalu berkomitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia dan sesuai dengan standar prosedur untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh masyarakat untuk mencegah timbulnya kekeliruan serta menghindari adanya disinformasi yang mungkin timbul di kemudian hari.

Sebagai informasi, Umuh Muchtar menyatakan bahwa pihaknya mengelola stadion untuk kepentingan Persib Bandung dan bukan kepentingan lain, terlebih untuk konser musik.

“GBLA kami urus untuk kebaikan Persib, tidak ada pengajuan izin dari pihak promotor," katanya.

"Nanti kalau rumputnya rusak, kami yang akan dicemooh Bobotoh (suporter Persib). Untuk apa diserahkan dari Pemkot kepada Persib jika dirusak lagi. Kami akan merawat dan memperbaikinya agar lebih baik lagi," lanjutnya.

Adapun, konser Sheila On 7 di Bandung awalnya direncanakan untuk digelar di Stadion Siliwangi. Melihat tingginya permintaan dari para penggemar, promotor memindahkan konser ke GBLA untuk menambah jumlah penonton.

“Melihat antusiasme dan permintaan dari para penggemar yang tinggi pada penjualan tiket bulan April lalu, kami sangat mengapresiasi semangat dari para penggemar. Tiket di 5 kota habis terjual dalam waktu yang singkat. Untuk itu kami kembali memanggil para Pejantan Tangguh (sebutan untuk fans yang berusaha mendapatkan tiket konser ini) untuk bisa mendapatkan tiket konser Sheila On 7,” kata Andri Verraning Ayu, CEO Antara Suara selaku promotor beberapa waktu lalu.