Bagikan:

JAKARTA - Riko Prayitno merupakan salah satu pendiri grup musik Mocca yang sampai saat ini sudah 25 tahun bermusik. Hingga kini, line up grup band tersebut masih utuh.

Mengingat kembali terbentuknya Mocca, Riko menyebut tidak pernah berpikir untuk serius masuk industri musik. Pada awalnya, ia hanya menulis lagu untuk kesenangan tersendiri.

“Dulu tuh kita mau mewujudkan lagu kita aja. Karena lagu kita kan bahasa inggris, siapa yang mau dengar. Kita cuma mau tau kalau kita bikin lagu gimana sih,” ungkap Riko Prayitno dalam acara Bisik Bisik yang diselenggarakan FESMI di Thamrin, Jakarta Pusat baru-baru ini.

Panggung pertama Mocca sebagai grup terjadi dua tahun setelah terbentuk. Sebagai mahasiswa Institut Teknologi Bandung, personel Mocca saat itu tampil di acara kampus.

Melihat respon yang cukup baik, Mocca memutuskan untuk merekam karya-karya mereka untuk dijadikan album.

Kemudian, Riko mulai mengirimkan demo musik mereka ke beberapa label musik di Bandung.

Akhirnya, Mocca merekam album pertamanya di Fast Forward Records, yang sebelumnya hanya mendistribusikan kaset-kaset dari musisi luar negeri.

“Sebenarnya cita-cita gua sedangkal ini, kalau mereka bisa rilis album musisi luar, bisa kali rilis album gua. Akhirnya, Mocca jadi artis pertama di Fast Forward,” ujar Riko.

Sejak album pertama, My Diary (2002) dirilis, Mocca mendapat respon baik dari pendengar. Meski mendapat banyak tawaran dari label musik, mereka memilih untuk tetap bersama Fast Forward hingga album keempat, Home (2014).

Selanjutnya, Mocca tetap berjalan dengan memproduksi albumnya sendiri. Mereka masih mengeluarkan dua album lain, yaitu Lima (2018) dan Day By Day (2020).