Bagikan:

JAKARTA - Nina Tamam jadi salah satu nama di industri musik yang masih terus berkarya dengan rilisan baru. Perjalanannya cukup panjang, dimulai dari grup vokal Warna yang dibentuk pada pertengahan tahun 1990an.

Nama belakangnya memang tidak bisa dilepaskan dari nama besar ayahnya, Tamam Husein. Apakah Nina sekedar mendompleng nama besar sang ayah? Tampaknya pertanyaan itu tidak lagi relevan jika melihat apa yang sudah dilakukan sepanjang 29 tahun karier musiknya.

Sampai saat ini, Nina masih aktif bermusik bersama grup musik Warna dan 5 Wanita. Namun di tahun 2024, ia juga melanjutkan kembali kanvas kreatifnya secara solo.

Dengan merilis single baru berjudul “Lebur”, Nina Tamam menunjukkan dirinya sebagai seniman sejati yang terus bereksplorasi dan berupaya memberikan yang terbaik dari bakat alamiahnya.

Eksklusif Nina Tamam (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)
Eksklusif Nina Tamam (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

“Kalau ditanya mau achieve (mencapai) apa lagi, nggak ada sih. Aku cuma mau eksplor aja. Selama masih bisa dan ada yang membantu aku untuk eksplor, aku bahagia banget sih,” kata Nina Tamam saat berkunjung ke kantor VOI di Tanah Abang, Jakarta Pusat baru-baru ini.

“Lebur” menampilkan sisi berbeda dari Nina Tamam. Jika selama ini dikenal dengan sebagian besar lagu upbeat, kali ini ia hadir dengan nuansa noir. Lagu ini punya makna yang luas sekaligus mendalang atas apa yang disebut ‘melebur’.

Eksklusif Nina Tamam (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)
Eksklusif Nina Tamam (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

“Intinya sih melebur aja, melebur sama apapun itu, apakah itu melebur sama pasangan, seperti orang menikah atau orang pacaran, itu kan dua orang berbeda tapi harus jalan bersama, dan pada akhirnya kita melebur sama-sama,” kata Nina.

“Tapi kalau aku lebih memaknainya aku berusaha melebur sama semesta, sama Tuhan, sama Gusti Allah. Karena aku tuh percaya kalau kita melebur sama Gusti Allah, sama semesta kita, kita nggak akan kepengen lihat orang lain sakit, kita nggak akan kepengen lihat makhluk Tuhan yang lain sakit, jadi beneran tercipta rahmatan lil alamin.”

Karya Hasil Peleburan Empat Orang

Eksklusif Nina Tamam (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)
Eksklusif Nina Tamam (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Sebagai karya seni, “Lebur” melewati proses panjang sebelum dirilis. Proyek musik ini berawal dari tawaran yang diajukan oleh Panji Prasetyo (Produser Musik di Signature Music). Dia ingin melihat Nina Tamam kembali dengan karya baru.

“Beliau yang kasih kepercayaan. Aku tau aku bisa nyanyi lagi, cuma kayak masih mikir kehilangan arah gitu, aku nggak tau aku mau ngapain lagi, nyanyi yang jenis apa lagi, karena pop udah, tapi nggak mau yang jazz gitu, nggak mau keroncong juga karena nggak bisa, apalagi metal,” tutur Nina.

“Terus akhirnya udah ada satu lagu tuh waktu itu, lagu dari Mala, judulnya “Lagu Cinta”, itu akan jadi single kedua, insya Allah. Terus sambil ngumpulin lagu karena kita mau bikin mini album, tiba-tiba dateng lagunya Endah. Dia kasih lagu ke Mas Panji yang judulnya “Lebur”. Aku pertama kali dengar udah jatuh hati gitu,” lanjut Nina.

“Abis itu dapat arranger yang sefrekuensi sama aku dan Mas Panji, namanya Adra Karim. Dia itu detail banget orangnya. Aku tuh nggak pernah workshop buat satu lagu sampai lebih dari sepuluh kali, tapi sama Adra ini lebih.”

Eksklusif Nina Tamam (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)
Eksklusif Nina Tamam (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Butuh dua tahun sejak penentuan lagu hingga selesai diproduksi. Proses kreatif berjalan dari empat arah, baik itu Nina Tamam sebagai penyanyi, Endah Widiastuti sebagai penulis lagu, Adra Karim sebagai arranger dan produser, serta Panji Prasetyo sebagai produser eksekutif.

“Jadi maunya Adra sama maunya aku sama maunya si pencipta lagu, semuanya ada di satu lagu ini. Dan ketika didengarkan ke Mas Panji, dia bilang bagus,” ucap Nina.

Tidak seperti lagu-lagu sebelumnya, Nina terlibat sangat aktif dalam proses kreatif. Berbagai referensi lagu didengar, revisi demi revisi juga terus dilakukan. Banyak ide yang dia usukan, mulai dari nuansa lagu, isian lagu, hingga vokal latar.

Nina mengaku beruntung bisa menemukan jalan musiknya bersama Signature Music. Dia merasa bisa terus belajar untuk menghasilkan musik yang bisa dibanggakan. Di samping itu, hal-hal baru membantunya menjaga asa untuk tetap berkarya setelah 29 tahun.

“Aku tuh beruntung bisa ketemu sama orang yang namanya Mas Panji Prasetyo. Beliau suka kasih referensi lagu-lagu yang menurut dia bagus, film-film bagus. Terus aku nonton film-film yang dia kasih,” tuturnya.

“Jadi, aku tuh terpengaruh banyak dari Mas Panji ini. Ketika akhirnya dia pun ngakuin, aku tuh bisa bikin musik bagus, belum tentu komersial, tapi bagus. Aku percaya sama dia karena Signature Music tuh sudah memproduksi albumnya Chandra Darusman, albumnya Maliq & D’Essentials yang di Abbey Road, terus albumnya Fariz RM. Memang produksinya nggak banyak, tapi berkualitas Jadi aku beruntung banget bisa tergabung dalam Signature Music.”

Dalam proses pembuatan video musik, Nina juga mengalami hal-hal baru. Produksinya terbilang sederhana, namun penuh kesan.

“Video klip ngambilnya pakai iphone aja, sama pakai aplikasi gitu. Jadi konsepnya dari satu MRT ke MRY yang lain. Memang nuansanya dark dan dibuat 3 banding 4 kayak film-film zaman dulu,” tutur Nina.

“Jadi (syuting video musik) benar-benar jalan dari MRT satu ke MRT yang lain, mulai dari Lebak Bulus, berakhir di BNI, kembali lagi ke Lebak Bulus. Gila, prosesnya sehari aja, dari jam 2 sore sampai maghrib. Udah, matahari turun, kelar,” sambungnya.

Eksklusif Nina Tamam (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)
Eksklusif Nina Tamam (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Nina mengaku baru pertama kali menjalani proses seperti ini. Sebelumnya, dia selalu menjalani proses yang sudah dipersiapkan tim dengan matang. Namun begitu, seluruhnya berjalan menyenangkan.

“Kalau di Warna sama 5 wanita, kalau kita mau bikin video klip itu, dua minggu sebelumnya udah tau lokasi di mana, makeup-nya siapa, konsepnya apa. Kalau ini aku nggak tau,” kata Nina seraya tertawa.

Terkait rencana perilisan album baru, Nina Tamam belum tahu akan seperti apa hasilnya. Dia akan terus bereksplorasi untuk menampilkan kebaruan dari dirinya.

“Aku sih jujur belum ada bayangan mau seperti apa. Tapi konsepnya adalah eksplorasi nyanyinya. Judulnya udah tau, “Nina Kini”. Kita udah rekaman dua lagu, tinggal satu lagi belum tau apa. Tapi yang lainnya nggak se-dark ini kok,” kata penyanyi kelahiran Surabaya ini.

Terakhir Nina juga merefleksi tentang kariernya sebagai musisi dan seluruh perjalanan hidupnya.

"Yang paling aku syukuri adalah hidupku, titik. Karena aku ngga menyangka aku bisa hidup dari musik. Karena aku bisa main film, jadi bintang iklan semua datang dari musik," pungkasnya.