JAKARTA - Media sosial dan lagu adalah dua hal yang kerap jadi sarana untuk mencurahkan perasaan. Keduanya bahkan bisa bersinergi seperti yang terjadi di era TikTok yang sedang jaya-jayanya.
Kini viralitas sebuah lagu tak hanya datang dari rilisan terbaru. Fenomena lagu lawas yang tiba-tiba muncul kembali ke permukaan juga acap kali terjadi.
'Put Your Head On My Shoulder' (Paul Anka, 1958) atau 'I'm Just A Kid' (Simple Plan, 2002) jadi contoh fenomena menarik antara musik dan TikTok.
Tak hanya mancanegara, lagu-lagu dari musisi Indonesia juga banyak yang ramai didengar beberapa tahun setelah rilis. Dan lagu-lagu ini biasanya punya satu ciri, yaitu lirik yang relatable secara tema maupun lirik.
Mangu, adalah lagu kolaborasi Fourtwnty bersama Charita Utami yang rilis April 2022 lalu. Sampai detik ini pun, lirik lagunya yang mengangkat cinta beda agama masih bersliweran di kolom FYP TikTok.
BACA JUGA:
Apalagi lagu ini juga masih kerap dibawakan Ari Lesmana dkk di berbagai acara manggung. Penonton yang mengalami kisah serupa tak segan bernyanyi dan merekam part favorit yang sesuai dengan cerita mereka.
Lagu cita beda agama sendiri juga cukup unik, karena tak terjadi di semua negara. Indonesia mungkin satu dari sedikit negara yang melanggengkan tema percintaan ini.
Sebelum Mangu, lagu Marcell Siahaan berjudul Peri Cintaku sudah lebih dulu jadi soundtrack bagi pasangan yang beda keyakinan. Dan lagi-lagi, hits populer ini masih kerap dibawakan dari panggung ke panggung, dan mengundang penonton lantang bernyanyi.
Meski kadang media sosial membanjiri pengguna dengan informasi, atau lagu-lagu baru, ia masih punya dampak positif bagi karya-karya terdahulu. Setiap zaman punya nostalgianya masing-masing, dan hal itu sepertinya akan terus terjadi sampai zaman-zaman berikutnya.