Bagikan:

JAKARTA - Glastonbury Festival telah melalui perjalanan panjang hingga menjadi gelaran musik terbesar di dunia saat ini. Festival musik ini pertama kali terselenggara di tahun 1970 atas inisiasi seorang pengusaha peternakan bernama Michael Eavis.

Perjalanan yang panjang dari Glastonbury menyimpan banyak cerita menarik. Emily Eavis, putri sang pendiri mengungkap bahwa festival ini ingin diberhentikan pada tahun 1990an.

Pada tahun 1990an, Glastonbury sendiri telah menarik perhatian penikmat musik, dengan keberhasilan menghadirkan headliner (penampil utama) seperti Oasis, Bob Dylan dan Radiohead.

Namun, Emily menyebut ayahnya saat itu berniat mengakhiri Glastonbury, mengingat telah menginjak usia pensiun.

“Orang tua saya selalu berkata, 'Ini yang terakhir',” kata Emily Eavis saat wawancara dengan BBC di Sidetracked Podcast baru-baru ini.

"Semua orang mengira menjual tiket itu semacam aksi yang mudah, tapi kenyataannya tidak. Mereka benar-benar berkata, 'Yah, kita mungkin tidak akan melakukannya lagi’,” lanjutnya.

Pada saat itu, kata Emily, keputusan untuk melanjutkan Glastonbury diambil setiap tahunnya. Hingga akhirnya festival tersebut menjadi gelaran permanen setelah meninggalnya istri Michael pada tahun 1999.

“Ayah saya berkata, 'Oh, saya rasa saya mungkin memerlukan festival ini sekarang',” tutur Emily.

“Karena mereka akan pensiun dan melakukan perjalanan jauh dan sejenisnya, ayah saya berkata, 'Dengar, ayo kita lanjutkan’,” sambungnya.

“Saya seperti, 'Ya, saya akan membantumu’. Saya tidak pernah berpikir saya akan tetap berada di sini beberapa dekade kemudian.”

Saat ini, Sir Michael Eavis yang sudah berusia 88 tahun masih terlibat dalam festival, namun sebagian besar pengorganisasiannya ditangani oleh Emily dan suaminya, Nick Dewey.