Bagikan:

JAKARTA - Konser eksklusif Taylor Swift di Singapura saat ini belum habis-habisnya untuk dibicarakan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga ikut menyoroti fenomena tersebut.

Saat bicara dalam penutupan Business Matching 2024 Sanur, Denpasar, Bali, Luhut menyoroti apa yang bisa diraih Singapura lewat konser Taylor Swift selama enam hari.

“Bayangkan, kita kemarin, minggu lalu, selama dua minggu nggak bisa ke Singapura karena Taylor (Swift) show di sana, sembilan hari hotelnya penuh,” kata Luhut Binsar Pandjaitan, melansir kanal YouTube Kementerian Perindustrian RI.

“Kenapa? Karena di Indonesia nggak bisa pertunjukan dia,” lanjutnya.

Luhut mengaku telah menggelar rapat untuk merespon hal tersebut. Dia menargetkan untuk menggelar konser yang sama besar di Indonesia dalam enam bulan kedepan.

“Terus saya bilang kemarin, rapatin, pokoknya enam bulan kedepan dia sudah dapat izin, kontrak aja pemain hiburan dalam bidang ini,” ujar sang menteri.

Bahkan Luhut dengan berani menyatakan pihaknya akan bersaing jika Singapura juga memberi penawaran.

“Saya bilang, kamu cari yang lain itu, kontrak aja berapa lama. Apa yang diberikan Singapura, kita berikan sama dia. Kita harus berani bersaing,” katanya.

“Kalau Singapura bisa untung, masa kita nggak bisa untung? Emang kita bodoh apa? Kan nggak juga. Orang hebat-hebat kok. Tapi kita harus kompak semua,” tegas Luhut Binsar Pandjaitan.