JAKARTA - Empat puluh empat tahun berselang, peluru yang digunakan Mark David Chapman untuk membunuh John Lennon akan dilelang. Rencananya, lelang akan dilakukan pekan ini di Newcastle, Inggris.
Adapun, balai lelang Anderson & Garland telah mengumumkan jadwal pelelangan peluru tersebut akan dilakukan pada 29 Februari.
“Ada basis penggemar Beatles yang fanatik dan merupakan pasar untuk apapun yang berhubungan dengan Beatles,” kata perwakilan balai lelang, melansir BBC, Selasa, 27 Februari.
“Tetapi sangat jarang Anda mendapatkan sesuatu yang tidak biasa dan unik. Sulit untuk mengetahui berapa nilainya dan apakah ada pasar untuk itu atau tidak. Ini adalah memorabilia Beatles yang sangat menarik dan mungkin tidak dapat ditiru," lanjutnya.
Adapun, Brian Taylor dari Departemen Kepolisian New York adalah orang yang selama ini menyimpan peluru yang membunuh Lennon. Namun, ia baru saja meninggal dunia.
Taylor telah menyimpan peluru itu dalam bingkai selama sisa hidupnya, dan direktur rumah lelang menggambarkannya sebagai salah satu dari banyak barang mengerikan yang Anda dapatkan sesekali yang menarik perhatian semua orang.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, John Lennon meninggal dunia setelah peristiwa penembakan di New York, Amerika Serikat pada 8 Desember 1980. Mark David Chapman sebagai pelaku telah dijatuhi hukuman penjara dua puluh tahun hingga seumur hidup.
Chapman telah mengajukan 12 kali pembebasan bersyarat, namun ditolak. Dalam sebuah wawancara dengan salah satu dewan pembebasan bersyarat, ia mengakui tindakannya itu.
“Saya tahu apa yang saya lakukan, dan saya tahu itu jahat. Saya tahu itu salah, tapi saya sangat menginginkan ketenaran sehingga saya bersedia memberikan segalanya dan mengambil nyawa manusia. Saya tidak akan menyalahkan orang lain atau siapa pun karena membawa saya ke sana,” kata Chapman.
“Ini adalah hal yang jahat di hati saya. Saya ingin menjadi seseorang dan tidak ada yang bisa menghentikannya.”