Bagikan:

JAKARTA - Franki Indrasmoro yang akan memulai debut sebagai penyanyi solo dalam waktu dekat mengungkap perbedaan yang dihadapi jika dibandingkan dengan saat membangun Naif pada pertengahan tahun 1990an.

Diketahui, Franki Indrasmoro alias Pepeng (drum) bersama dengan David (vokal), Jarwo (gitar), Emil (bass), dan Chandra (kibor) membentuk Naif pada tahun 1995 ketika mereka masih berstatus sebagai mahasiswa di Fakultas Seni Rupa, Institut Kesenian Jakarta.

Naif terus berkembang dan semakin dikenal pecinta musik Indonesia dengan gaya retro yang khas. Mereka berjalan lebih dari 20 tahun dengan formasi kuartet Davi, Jarwo, Emil, dan Pepeng.

“Dulu bertualangnya road trip naik mobil bareng, sekarang road trip-nya sendirian pakai motor. Analoginya gitu,” kata Franki Indrasmoro bicara soal perbedaan memulai Naif dengan solo karier, saat dihubungi VOI beberapa waktu lalu.

Yang masih sama dirasakan Franki saat memulai Naif dan saat ini adalah hasratnya untuk berkarya lewat musik. Ia masih ingin dikenal sebagai musisi yang terus berkarya.

Namun, hasrat tersebut tidak lagi ditujukan untuk tujuan yang sama. Jika dulu Naif ingin karya-karyanya harus ditampilkan di atas panggung, sementara Franki melihat panggung hanya sekedar bonus.

“Bedanya kalau dulu sama Naif tujuannya kan manggung. Jadi, gimana lagu ini dibikin, didengar orang, terus dimainin di panggung. Kalau sekarang aku mikirnya manggung itu bukan prioritas. Itu lebih ke bonus,” ujar Franki.

“Kalau misalkan lagunya disukai, terus ada permintaan untuk manggung ya itu bonus. Kalau misalkan disukai tapi nggak manggung ya nggak apa-apa juga, soalnya tujuannya bukan ke situ,” lanjutnya.

Lewat proyek solonya nanti, Franki menyebut tujuannya adalah untuk tetap berkarya dengan hal-hal baru.

“Tujuannya berkarya aja, lagunya didengar orang. Ya itu aja sih tujuannya. Kalau misalkan streams-nya tinggi dan bisa jadi viral ya alhamdulillah,” pungkas Franki Indrasmoro.