JAKARTA - Dhyo Haw kembali merilis album penuh bertajuk Sambung Rasa. Dikeluarkan tepat saat pergantian tahun, album ketujuh ini menjadi persembahan spesial untuk pecinta musik Indonesia di awal 2024.
Sambung Rasa sebenarnya sudah selesai digarap pada 2023, bahkan Dhyo Haw sempat merilis single berjudul Malang sebagai penanda, dan juga membawakan beberapa lagu baru dalam turnya tahun lalu.
“Sebenarnya album sudah rampung dari 2023, tapi gua mencari momen yang pas buat rilis. Dan ternyata momen yang pas adalah ketika tahun baru, ketika orang cari rilisan baru,” kata Dhyo Haw saat dihubungi VOI, Rabu, 3 Januari.
Kebaruan juga menjadi warna dari album Sambung Rasa. Bagi Dhyo, setiap perjalanan dalam bermusik dan karya-karya yang dilahirkan selalu baru. Dia melihat dirinya sebagai musisi terus tumbuh seiring berjalannya waktu.
Dhyo mencoba merangkum banyak hal di album barunya. Serupa dengan album-album sebelumnya, penyanyi yang tumbuh besar di Tangerang ini merangkum banyak kejadian yang dialami di sepanjang tahun. Peristiwa yang dialami, refleksi diri, pandangannya terhadap suatu hal, perjumpaannya dengan orang lain, semuanya dirangkum dalam sebelas lagu baru di album Sambung Rasa.
Pada lagu Bias Asa, Dhyo menangkap momen kelahiran anak keduanya. Namun di saat bersamaan, kejadian kurang menyenangkan juga dialami orang dekatnya.
“Pas banget lagi produksi album, anak kedua gua lahir, namanya Bias Asa. Lagu ini dinamis, karena ada kebahagiaan dan kesedihan, di situ gua gabungin jadi satu,” katanya.
Sementara itu, di lagu Hanya Seniman, Dhyo coba merefleksikan dirinya sebagai penyanyi yang berjumpa dengan banyak orang. Dia mengaku bamgga dengan kehidupannya sebagai penyanyi dan penulis lagu.
Adapun, Cukup Masa Lalu menjadi andalan di album Sambung Rasa. Dibandingkan lagu lain, lagu ini terasa lebih pop dengan aransemen yang sederhana meskipun menjadi kompleks jika ditelaah lebih lanjut.
“Cukup Masa Lalu itu tentang bagaimana seseorang bisa terus berjalan menyambut hari depan, tanpa dia harus menengok lagi ke masa yang sudah dilewati,” ujar Dhyo.
Sambung Rasa dipilih menjadi tajuk album bukan tanpa alasan, Dhyo ingin albumnya kali ini dipersembahkan untuk semua orang yang mengelilinginya, mulai dari keluarga, kerabat, teman, tim, hingga pendengar musiknya.
“Ternyata selama ini gua baru sadar, kalau setiap gua manggung itu selalu ketemu saudara-saudara gua. Misalnya gua manggung di Jayapura, itu ada teman-teman gua di sana yang memang udah kayak saudara buat gua. Begitu juga kalau ke kota lain, pas gua ke Palembang pasti yang menyambut gua di sana orang-orang yang udah kayak saudara buat gua itu,” tutur Dhyo Haw.
“Gua pikir ini lebih dari musik. Akhirnya gua mikir kayak sambung rasa atau silaturahmi. Gua berharap bahwa silaturahmi ini terus jalan sampai keturunan kita. Kalau anak gua main ke Palembang, bisa tetap ketemu sama mereka. Gua pengin rasanya tetam bersambung,” imbuhnya.
Sebagai informasi, sebelas lagu Dhyo Haw dalam album Sambung Rasa sudah dapat didengarkan di berbagai platform musik digital.