JAKARTA - Invasi militer Israel ke wilayah Palestina di Gaza menyisakan banyak cerita miris. Seorang musisi muda bernama Hamada Nasrallah memiliki cerita memilukan yang kemudian ia bagikan kepada Middle East Eye.
Hamada Nasrallah adalah musisi muda Palestina yang harus dievakuasi dari rumahnya yang terletak di utara Gaza saat penyerangan militer Israel pada Oktober lalu.
Dia menceritakan bagaimana dirinya pada minggu lalu menyaksikan melalui TikTok bahwa seorang militer Israel memainkan gitar miliknya di atas reruntuhan bangunan di utara Gaza.
“Itu sungguh mengguncang,” kata Hamada Nasrallah melansir Middle East Eye, Rabu, 6 Desember.
Hamada jelas geram. Pasalnya, gitar tersebut merupakan barang pemberian sang ayah yang meninggal akibat serangan militer Israel ke Gaza pada tahun 2014 lalu.
“Ayah saya meninggal tak lama setelah serangan di Gaza tahun 2014, dan sekarang mereka datang untuk mengambil kenangan terakhir yang saya miliki darinya,” kata Hamada.
“Tidakkah cukup jika mereka merampas orang-orang yang kita cintai, rumah kita, keluarga kita, dan bahkan musik dan kenangan kita? Di mana ketidakadilan itu berhenti?” lanjutnya.
Adapun, Hamada bersama dua personel band yang dibentuknya, harus mengungsi ke selatan Gaza. Ia harus berpisah dari keluarga dan kerabatnya yang berada di kamp pengungsian Nuseirat.
Hamada mengatakan, ia tidak ada pilihan untuk meninggalkan gitar pemberian ayahnya itu. Dia harus mengemas barang-barang lain ke dalam ranselnya.
Hamada melihat video tentara tersebut sehari setelah kedatangannya di Deir al Balah.
“Untuk sesaat, saya merasa putus asa, tidak berdaya dan rentan karena saya tidak dapat mempertahankan harta benda saya,” katanya.
Sebagai informasi, Hamada bersama beberapa rekannya membentuk band bernama Sol Band Nasrallah.
BACA JUGA:
Sebelum konflik di Gaza kembali memanas, band ini telah menjalani tur di beberapa negara seperti Yordania, Mesir, Belgia, dan Perancis.
Berbasis di luar negeri selama lebih dari tiga tahun, Sol Band Nasrallah memutuskan kembali ke Gaza pada Oktober lalu.
“Saya kembali pada bulan Oktober untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Rencana saya adalah memperpanjang masa tinggal saya, merekam lagu, album, dan video di Gaza. Dan kami dijadwalkan melakukan perjalanan ke luar Gaza pada awal November,” pungkas Hamada Nasrallah.