Bagikan:

JAKARTA - Berkarier di dunia musik sejak usia remaja, Maudy Ayunda sempat merasakan momen di mana dia tidak bisa menjadi dirinya sendiri saat bernyanyi.

Merasa tidak bisa mendapat ruang untuk mengeksplorasi diri, Maudy Ayunda pun memilih fokus menjalani studinya di Inggris dan Amerika Serikat.

“Aku merasa aku pada saat itu pengin punya space (ruang), pengin punya area yang mungkin fresh (segar) dan new (baru), dan aku bisa jadi diri aku sendiri,” kata Maudy Ayunda, melansir kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Kamis, 19 Oktober.

Saat itu, Maudy Ayunda merasa industri musik tidak memberinya banyak ruang untuk membawakan lagu-lagu ciptaannya. Dia merasa pengalamannya itu juga banyak dialami penyanyi lain.

“Dan itu kayaknya, sebenarnya itu masalah yang dialami sama banyak artis-artis yang mulai dari kecil,” ucap Maudy Ayunda.

“Karena kan kita pasti harus ngikut manajer atau label atau manajemen, jadi kayak nggak bisa kreatif sendiri,” lanjutnya.

Setelah merasakan pengalaman tersebut, Maudy Ayunda semakin meyakini bahwa penting bagi seorang musisi bisa menunjukkan dirinya berbeda dari musisi lainnya.

“Sekarang, kenapa itu aku bilang pembelajaran besar, sekarang saat aku balik dari S2 dan balik ke industri kreatif, approach (pendekatan) aku juga jadi berbeda, aku ngerasa lebih matang dan mengerti juga bahwa idealisme atau otentisitas itu juga penting dan patut diperjuangkan,” tuturnya.

Meski punya pengalaman buruk saat menjadi penyanyi dan aktris saat remaja, Maudy Ayunda saat ini merasakan sebuah perbedaan. Dia menjalani kariernya di industri hiburan jauh lebih menyenangkan.

“Sekarang jauh lebih sehat. Aku sekarang jauh lebih senang ngerjain kerjaan-kerjaan aku. Yang dulunya mungkin ngerasa I can’t be myself (aku tidak bisa jadi diriku sendiri). Tapi aku tuh sikapnya, karena aku introvert, akhirnya tuh tertekan aja. Jadinya nggak enaknya di dalam sini, nggak enaknya itu internal. Dulu sih kayak lari ke buku atau sekolah. Aku ngerasa sekolah atau akademis itu my space,” pungkas Maudy Ayunda.