JAKARTA - Dalam sebuah wawancara baru dengan Sky News, gitaris Queen Brian May, yang memiliki gelar PhD di bidang astrofisika, menanggapai komentarnya empat tahun silam dalam sebuah video yang dia buat untuk Badan Antariksa Eropa (ESA).
Dia berpendapat, manusia tidak boleh menjelajah ke luar angkasa sebelum mereka berperilaku baik di planet mereka] sendiri.
Ditanya tentang fakta bahwa para ilmuwan dari dua otoritas iklim global melaporkan bahwa sebelum Juli berakhir akan menjadi rekor terpanas di Bumi, ini kata May.
"Yah, saya pikir sekarang cukup jelas bahwa kita berdampak pada Bumi, yang merusak, dan kita harus berhenti melakukan apa yang kita lakukan," May mengawali.
"Ini bukan hanya tentang perubahan iklim; ini tentang cara kita mencemari Bumi dan menutupinya dengan beton dan pada dasarnya cukup banyak menghilangkan semua spesies kecuali yang kita anggap berguna bagi kita," dia melanjutkan.
"Jadi saya pikir kita perlu perubahan filosofi yang sangat besar dalam cara kita memperlakukan makhluk lain yang berbagi dengan kita di planet ini."
"Jadi saya mengatakan [bahwa tentang manusia perlu memilah bagaimana mereka berperilaku di planet mereka sendiri terlebih dahulu] di salah satu konvensi Starmus [festival global komunikasi sains dan seni], dan saya mengatakannya di depan seorang sejumlah pria yang telah berjalan di bulan, merasa sangat gugup. Tetapi mereka semua muncul setelah itu dan berkata, 'Kamu benar mengatakan itu, Brian. Kita harus berperilaku lebih baik di planet kita sendiri sebelum kita meninggalkan jejak kita di sisa kosmos.'"
BACA JUGA:
May baru saja merilis buku foto 3D asteroid dekat Bumi Bennu berdasarkan gambar yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa OSIRIS-Rex NASA, yang mengambil sampel dari batuan luar angkasa pada Oktober 2020.
Legenda rock berusia 76 tahun itu bekerja sama dalam pembuatan buku tersebut dengan OSIRIS-REx (singkatan dari "Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security-Regolith Explorer") penyelidik utama dan ilmuwan planet Dante Lauretta.