JAKARTA - Penyanyi domisili Singapura, yang juga seorang dosen, Dru Chen, merilis album terbarunya Slower Life yang mengisahkan lika-liku kehidupan sebagai orang dewasa, mulai dari soal cinta, kebingungan, hingga keajaiban.
“Merindukan hari-hari yang lebih sederhana di mana kesenangan dan penjelajahan adalah yang terpenting. Semakin tua usia, semakin sulit untuk membiarkan diri merasa polos dan terbuka lagi,” kata Dru dikutip dari Antara, Rabu.
Berkolaborasi dengan Rangga Jones dan Gentle Bones, Dru memilih Mess in Me sebagai lagu utama dari album ini. Lagu soal kisah asmara itu dibalut dengan performa lantunan gitar Fender Rhodes yang penuh perasaan dari Dru, sehingga semakin ramah menyentuh hati.
Setelah sukses dengan Summertime dari album sebelumnya Slow Life yang berhasil menembus 30 ribu streams dalam lima hari pertama, Dru Kembali memasukkan lagu ini pada album terbarunya Slower Life.
Begitu juga dengan enam single lainnya pada Slow Life, yakni La Di Da, Replay, Eiffel Tower, Our Story, Lost, dan Hold You.
Sementara Slower Life yang diperluas di tahun 2023 ini mewujudkan visi Dru dengan cara yang komprehensif dan ekspansif secara emosional.
BACA JUGA:
“Sulit untuk menentukan album ini ke dalam sebuah genre, karena sejujurnya album ini menyatukan banyak perbedaan, mulai dari neo-soul yang funky hingga alt-rock,” jelas Dru.
Total 14 tembang pada album Slower Life kini telah dapat dinikmati di segala platform musik digital.
Dru Chen, yang lahir di Australia, merupakan penyanyi-penulis lagu, produser musik, dan juga seorang dosen. Dia telah merekam, memproduksi, dan menulis lagu untuk Universal Music Publishing, Warner, League of Legends, dan Citibank. Album sebelumnya Slow Life mengumpulkan lebih dari 1 juta streaming di Spotify.