JAKARTA - Tohpati ditunjuk menjadi produser dalam penggarapan album terbaru God Bless, Anthology 50th Anniversary. Tidak hanya itu, gitaris dengan nama lengkap Tohpati Ario Hutomo itu juga menulis seluruh scoring yang dimainkan oleh Czech Symphony Orchestra.
Pilihan Tohpati untuk bekerja sama dengan Czech Symphony Orchestra bukan tanpa alasan, ia ingin mempersembahkan sesuatu yang berbeda, mengingat apa yang dikerjakan merupakan album untuk memperingati usia emas God Bless sebagai legenda rock Indonesia.
“God Bless mungkin sudah main sama seluruh orkestra yang ada di Indonesia. Untuk merayakan anniversary yang ke-50 ini, saya rasa harus kasih sesuatu yang spesial, makanya saya pilih Czech Symphony Orchestra,” ungkap Tohpati saat konferensi pers di Bentara Budaya Jakarta, Rabu, 21 Juni.
Lebih lanjut, Tohpati lebih merasa nyaman dengan kualitas yang ditawarkan Czech Symphony Orchestra. Selain peralatan dan studio rekaman yang punya kualitas unggul, keterampilan dan cara kerjanya juga jauh lebih efisien.
“Kalau di sana kan alat-alat rekaman dan studionya sudah jauh lebih baik. Tapi yang paling saya suka, mereka itu on time,” kata Tohpati.
“Rekaman untuk orkestranya itu cuma sehari. Saya kerjain partiturnya di sini, terus saya kirim ke sana dan mereka rekam. Setelah sehari, saya dapat filenya dan tinggal di-mixing,” sambungnya.
Proses rekaman dengan God Bless juga diakui Tohpati sangat menyenangkan. Meski sempat ragu dengan kemampuannya menghadapi nama besar para personil, Tohpati mengaku tak menemui kesulitan saat mengarahkan Achmad Albar Cs. Di studio rekaman.
“Ketika saya ngasih masukan ke Mas Iyek, dia sangat open menerima. Mas Ian (Antono) juga nggak pernah nolak kalau saya minta sesuatu. Sampai saya nungguin kapan nih saya kasih aransemen yang nggak enak,” tutur Tohpati seraya berseloroh.
BACA JUGA:
Terkait aransemen yang dibuat untuk 11 lagu dalam album Anthology, Tohpati mengatakan tidak ingin merubah secara total melodi, progresi akord hingga bentuk lagunya. Ia menilai lagu-lagu hits dari God Bless sudah punya karakter tersendiri, terlebih di telinga para pendengar.
“Kalau lagu God Bless itu kan udah pakem ya. Jadi, kayaknya agak seram juga kalau diubah banyak. Berasa dosa kalau saya buat yang terlalu jauh berbeda,” ujar Tohpati.
“Palingan diminta untuk bagian coda dibuat megah. Jadi, untuk konser nanti, penampilan dan musiknya bisa lebih berkesan buat penonton,” pungkasnya.