JAKARTA - Musisi Rayhan Noor mengaku banyak mengalami kekhawatiran dan keraguan di sepanjang perjalanan hidupnya sebelum menginjak usia 30 tahun.
Rayhan menceritakan, masa-masa galaunya mulai sangat terasa di sekitar usia 25 tahun. Dia mengatakan pencapaian teman-temannya di rentang usia tersebut membuatnya khawatir.
“Kayaknya melihat orang-orang jalurnya banyak yang lebih cepat dan segala macam. Itu memang fase-fase yang kita bandingkan diri kita dan segala macam lah,” ungkap Rayhan dikutip dari Antara, Rabu.
Rayhan menceritakan, salah satu momen tergalau yang pernah ia rasakan adalah ketika dia memutuskan untuk meninggalkan karirnya sebagai dokter gigi untuk menjadi musisi.
Saat dia memutuskan ingin mengikuti impiannya sebagai musisi, Rayhan pun mengaku hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Selama bertahun-tahun, Rayhan mencoba untuk meyakinkan orang tuanya tentang impiannya sebagai seorang musisi.
“Itu saja (memutuskan menjadi musisi) kan artinya gue harus mengulang semuanya dari nol. Izin sama keluarga juga nggak gampang. Bertahun-tahun. Sembari minta izin kan gue juga harus membuktikan kepada mereka bahwa gue bisa bertahan dan bisa hidup dari sini,” kata Rayhan.
Namun Rayhan mengatakan, menurutnya tak ada satu cara yang pasti untuk mengatasi kekhawatiran di rentang usia 25 hingga 30 tahun. Hal tersebut normal dan banyak juga dirasakan oleh orang lain.
Terlebih, stereotip yang ada di tengah masyarakat juga seringkali menimbulkan kegelisahan bagi orang-orang yang telah menginjak usia seperempat abad. Misalnya sudah harus menikah, memiliki pekerjaan yang menunjang, hingga ekonomi yang stabil.
BACA JUGA:
Satu-satunya cara untuk melalui kegelisahan di usia tersebut adalah dengan menjalani dengan sebaik-baiknya dan jangan pernah berhenti. Sebab jika berhenti maka seseorang akan kehilangan banyak hal, kata Rayhan.
“Gue merasa pasti perasaan itu akan selalu ada ya ternyata. Di umur berapapun, di dekade manapun kita hidup. Jadi ya jalani saja sebaik-baiknya. Gue sudah menerima bahwa itu akan jadi bagian dari kita sebagai manusia,” tutup Rayhan.