Bagikan:

JAKARTA - Saat mereka memasuki venue, ribuan wajah penonton Pertunjukan Tutur Batin dari Yura Yunita tampak terpana dan takjub, seakan-akan baru saja memasuki ruangan yang sakral.

Konser Yura yang berakar dari album ketiganya, Tutur Batin, tak bisa disangkal kekuatan magis-nya. Aspek seni dan teknis, dari teknik olah vokal, aransemen musik hingga visual, berbalut menjadi satu di bawah gemerlap cahaya dan koneksi batin antara sang performer dan para penggemarnya.

Yura dan penontonnya berkelindan erat, seakan jarak yang memisahkan para penonton dengan salah satu solois terbesar di Indonesia ini hilang di atas panggung.

Dipromotori oleh Merakit dan AdaMedia, Pertunjukan Tutur Batin yang diadakan pada tanggal 9 Juni di Jatim Expo, Surabaya, dan 16 Juni di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, merupakan buah kolaborasi yang spesial antara kedua promotor.

“Selain kita menjaga sakralnya konser ini secara audio dan visual, kita juga menjaga kenyamanan dari penonton agar mereka mendapatkan kesan baik sepulang dari Pertunjukan Tutur Batin,” ujar Arry Ardhian H. selaku Komisaris dan Muhammad Akbaryadi selaku CEO AdaMedia.

Dan pertunjukan ini pun terasa layaknya pengalaman yang membasuh jiwa secara spiritual. Dari awal Yura muncul di depan para penonton dengan balutan kain tradisional yang menjadi ciri khas nya, ia merepresentasikan Diva Indonesia masa kini dan juga seorang sahabat akrab yang siap menemani pendengarnya dalam tawa dan tangis.

Koneksinya yang dalam dengan pendengarnya adalah suatu kekuatan Yura yang tidak dimiliki banyak artis dalam level pamornya. Perhelatan ini terasa seperti reuni nostalgia antara ribuan sahabat terdekat yang melepas rindu, dengan Yura sebagai titik sentral dari pelampiasan emosional yang indah tersebut.

Ada efek magis yang tidak dapat dijabarkan dari percampuran elemen tradisional dan modern di pertunjukan ini. Penonton pun kerap terpukau oleh instrumen-instrumen maupun koreografi yang ditunjukkan, terlebih ketika “Neng Yura” membuka konsernya dengan melantunkan nada-nada sinden dengan alunan musik tradisional.

Keseimbangan antara relatability Yura dan karisma panggungnya adalah alasan banyak khalayak musik yang menobatkan Yura sebagai a modern day Diva - Seorang musisi yang merepresentasikan generasi dan bentuk baru dari seorang Female Superstar yang mudah untuk dikagumi dan diidolakan, namun juga terasa sebagai sahabat yang sangat beridentifikasi dengan isi hati pendengarnya.

Dari senang, sedih, asmara, hingga duka, semua perasaan dapat terasa dalam pertunjukan ini, layaknya rollercoaster emosional yang dinaiki oleh sang performer dan para pendengarnya.

Namun, yang paling menyentuh hati dan paling menciptakan suasana meriah dari audiens adalah saat Yura membawa sang Ibu ke atas panggung dan berduet dalam lagu Jalan Pulang. Ternyata lagu tersebut terilhami saat Yura sedang dalam perjalanan umroh bersama sang Ibu. Rasa sayang dan haru Yura akan sang Ibunda sontak menyelimuti seluruh ruangan.

Tidak lupa pula Yura menghormati mentornya, mendiang Glenn Fredly, dengan membawakan lagu yang memiliki feature sang legenda, Cinta dan Rahasia. Momen itu menjadi salah satu waktu di mana sang Solois menitikkan air mata, dan penonton pun tidak bisa membendung tangis mereka.

Audiens sangat disuguhi oleh nuansa tradisional yang kental, nampak dari visual LED screen di panggung, tari-tarian dari DSOUL Dance Company, hingga kostum berkain tradisional yang dikenakan semua orang. Kebaya yang dikenakan merupakan hasil rancangan Ayung Berinda, desainer kain tradisional ternama asal Bandung.

Pertunjukan Tutur Batin ini layaknya pembuktian Yura akan singularitasnya sebagai “Diva” yang unorthodox. Banyak musisi yang dapat menghibur penonton di atas panggung, namun hanya segelintir yang bisa merangkul ribuan orang dengan cerita dan suaranya saja.

Setelah dirilis pada Oktober 2021, album Tutur Batin telah didengarkan lebih dari 250 juta kali sejak rilis di platform streaming Spotify. Hal itu menjadi penanda lebih jauh akan relatability Yura dengan para pendengarnya di Indonesia, bahkan di negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina di mana lagu-lagunya merangsek tangga lagu negara-negara tersebut.

“Semoga konser ini bisa jadi pengingat, walau hari-hari terasa berat, namun kita akan terus berjalan, merawat, bertumbuh, terus berproses menjadi versi terbaik diri, dan bersama-sama merayakan ketidaksempurnaan kita semua di Pertunjukan Tutur Batin ini,” ujar Yura mengenai konsernya.