JAKARTA – Dalam sesi wawancara di kanal YouTube The Maple Media, Kelompok Penerbang Roket menceritakan pengalaman saat tampil dalam rangka peluncuran single Mati Muda di Lapas Cipinang, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Viki mengatakan, semua itu bermula dari ketertarikannya untuk merayakan lagu baru dengan cara yang tidak umum.
“Jadi awalnya emang sama anak-anak kepikiran. Kan basi kalau misal buat showcase. Semua band pasti begitu kan. Kita buat yang beda saja kali ya, main di mana gitu. Misal di penjara. Dan ternyata kita bisa sampai ke sana,” ujar Viki, drumer Kelompok Penerbang Roket.
Selain itu, gitaris Rey menambahkan, proses pengurusan untuk tampil di tempat tersebut terbilang cukup rumit untuk mendapatkan izin.
“Ribet tuh mengurusnya. Proses awalnya kebetulan ada yang mengundang waktu itu. Tapi mereka tidak bisa menyediakan alat. Kebetulan dulu Viki punya rental alat musik kan. Ya sudah kita bawa alat sendiri aja deh. Tidak apa-apa enggak dibayar juga, yang penting kamera bisa masuk,” tutur Rey.
“Nah, yang sulit itu masukkin kamera ke dalamnya itu. Kalau enggak bisa kan sayang, buat apa kita main di dalam kalau tidak ada dokumentasinya. Terus pada akhirnya, kita bikin surat permohonan gitu ke pihak lapas Cipinang dan Kemenkumham,” lanjutnya.
BACA JUGA:
Saat tiba di hari pementasan, mereka mengaku mendapat aneka respons dari para narapidana di tempat tersebut.
“Pas H-2 tuh kayak antusias gitu. Eh pas sampai di parkiran lapasnya, baru merasa deg-degan. ‘Gila kita main di penjara, isinya kan yang nonton narapidana semua’. Saat udah masuk, benar aja diledekin ‘wah anak band nih, matanya merah tuh’. Ya sudah kita cuek saja. Untungnya suasananya mencair gitu pas kita tampil,” lanjut Viki.
“Terus saat kita selesai tampil ada yang bilang juga, ‘wah seru nih bang, soalnya kalau di sini hiburannya dangdut sama wayang aja. Gua kan juga anak band’,” tutuonya.