Bagikan:

JAKARTA - Bisa dibilang wawasan kami di ranah mathrock sangat sedikit. Apalagi, band mathrock di Indonesia sangat jarang ditemui.

Selain karena kami juga kurang mengulik, kami juga merasa kurang cocok dengan jenis musik ini. Namun, entah kenapa, hadirnya SIMILAR dari eleventwelfth yang mengusung genre serupa, malah membuat kami tertarik.

Kekurangsukaan kami ditebas begitu saja ketika masuk ke lagu pertama album ini, Back-When-I-Learned-My-Back-On-Her-Back. Pembawaan gitar akustik dengan penuturan emo, lalu di pertengahan lagu, kami dikejutkan oleh kerumitan jenis musik ini.

Tapi, hebatnya, mereka bisa menggabungkan beberapa bagian rumit itu menjadi enak didengar bagi orang awam seperti kami.

Atraktif dan progresivitasnya sangat memuaskan telinga kami. Rasa ini terus hinggap di diri kami sepanjang album ini diputar, sehingga kami merasa pasrah untuk dibawa ke mana saja oleh eleventwelfth.

Sesuatu yang segar juga terus disajikan dalam album ini. Contohnya, pada trek ANTARA yang membiarkan pendekatan elektronik dan gitar akustik itu mengacak-acak lagu ini.

Selain itu, pada trek The More I Trace You Forthwith, The Less I Want To Know Who Where To Find You juga tersaji choir berisikan anak-anak kecil. Menjadi penutup yang indah pada lagu ini.

Apalagi, semua elemen yang disebutkan di atas dibalut dengan produksi suara yang apik. Sehingga mampu mengeluarkan seluruh kekuatan album ini dengan maksimal.

Album ini menjadikan pengalaman baru bagi kami mendengarkan jenis musik mathrock. Masih memiliki perasaan, tetap rumit namun bisa mengemasnya menjadi enak didengar, dan penumpukan instrumen yang saling sahut-sahutan itu justru membuat kami kecanduan.