Bagikan:

JAKARTA - Mantan vokalis Dewa 19, Once Mekel, menyampaikan kritik kepada Pemerintah Indonesia. Kritikan ini perihal sistem pengumpulan royalti yang masih belum maksimal.

"Saya ingin sekali supaya negara atau pemerintah memberikan perhatian yang besar terhadap sistem industri musik di Indonesia," ujarnya saat ditemui di Kios Ojo Keos, Jakarta, Jumat, 31 Maret.

"Jadi, kondisi sekarang adalah negara mengatur tapi tidak memberikan uang. Sehingga yang saya lihat adalah pelaksanaan pengumpulan royalti secara massal ini belum maksimal karena mereka butuh dana juga," lanjutnya.

"Pembentukan sistem elektronik seperti ini kan mahal juga ya. Kalau tidak ada dana dari negara, maka uang itu akan diambil dari persentase yang diambil LMKN (Lembaga Manajemen Kolektif Nasional) dari pencipta. Itu kan dipotong lagi," jelasnya lagi.

Kemudian, pelantun Dealova itu menambahkan, pemerintah harus memberikan dana untuk melancarkan sistem ini.

"Itu harus dibuat sebuah sistem yang bagus. Saya berharap bahwa pemerintah dalam LMKN dan sistem elektronik yang sudah dibangun ini, memberikan dana yang mungkin berasal dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia) untuk operasional menunjang sistem ini supaya berjalan. Paling tidak dalam pembuatan sistem elektronik yang sedang berlangsung," tuturnya.

Dengan keadaan seperti ini, ia tak mau masa depan berbagai musisi di Tanah Air jadi meredup.

"Karena ini menyangkut banyak, bukan hanya saya ya. Tapi, kan ada banyak orang yang menjadi penyanyi. Jadi, jangan sampai potensi musik Indonesia meredup karena konflik-konflik seperti ini," ucapnya.

"Seperti orang-orang bernyanyi tapi kemungkinan enggak seperti saya yang bisa membuat lagu, 'ah enggak usah deh, jadi ribet. Enggak ada masa depannya'"

"Jadi, semoga saja ya dengan ini ada kebijakan baru," pungkasnya.