Bicara Bisnis Hiburan Musik Bukan Cuma Soal Keuntungan Finansial, tapi Juga Transfer Ilmu
Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Bisnis hiburan itu menggiurkan. Meski belum ada angka pasti, jumlahnya bisa mencapai ratusan juta hingga puluhan miliar rupiah. Selain itu, penyelenggaraan konser juga memberikan dampak positif lainnya kepada sektor usaha lain seperti agen tiket online, paket wisata maupun tempat hiburan, bahkan kuliner setempat.

Tidak mengherankan apabila promotor berani menyewa Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk konser Blackpink hingga belasan hari. Konon biaya penyewaan arena bersejarah itu mencapai kisaran Rp10 miliar, belum termasuk panggung, lightning, kamera, dan sebagainya.

Meski demikian, promotor tidak hanya bicara soal keuntungan dan perolehan finansial semata. Banyak promotor yang menganggap mendatangkan artis internasional sebagai upaya transfer ilmu agar bisnis hiburan makin tumbuh dan berkembang kedepannya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia Dino Hamid menilai kehadiran festival atau konser musik yang menampilkan musisi internasional memberikan dampak positif, salah satunya soal transisi literasi pengetahuan industri musik.

Menurut dia, banyak sekali ilmu dari artis internasional yang bisa dicuri seperti strategi, konsep show, branding, komunikasi, maupun campaign yang dapat digarap secara serius sehingga promotor lokal bisa menghasilkan nilai yang dapat diapresiasi serta melakukan inisiatif baru.

Ia pun menghargai kedatangan para artis mancanegara tersebut karena dapat ikut menyemarakkan suasana yang lesu akibat pandemi, meski upaya untuk mengedepankan musisi lokal juga harus dilakukan mengingat artis dalam negeri bisa membantu perputaran industri musik Tanah Air.

Namun, momentum dari bangkitnya kembali bisnis hiburan juga harus diikuti dengan membaiknya layanan servis kepada para penonton agar kenyamanan dalam menyaksikan pertunjukan tidak tergadaikan oleh hal-hal sepele nan menjengkelkan.

Berbagai keluhan yang muncul di media sosial, seperti ketidaksigapan panitia, akses masuk dan keluar yang terbatas, lokasi tempat duduk yang tidak nyaman, serta ketidakjelasan tiket harus dibenahi. Karena, masalah kecil tanpa adanya penindakan bakal makin besar dan berbuntut panjang. Dampaknya, bisa mengganggu kepercayaan terhadap industri secara keseluruhan.