Revitalisasi Studio Rekaman Pertama Indonesia di Surakarta, Kementerian BUMN Libatkan Holding Danareksa: Siapkan <i>Grand Launching</i> Tahun Depan
Foto: Dok. PPA

Bagikan:

JAKARTA - Rencana revitalisasi dan pengembangan Lokananta, terus menunjukkan kemajuan. Kementerian BUMN telah melibatkan Holding Danareksa melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk membangkitkan kembali studio rekaman pertama di Indonesia tersebut.

Lokananta adalah “Titik Nol” industri musik Indonesia, yang didirikan pada tahun 1956. Ke depan, Lokananta akan menjadi sentra kreativitas dan komersial (creative & commercial hub) bagi para musisi, seniman, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sekaligus menjadi destinasi wisata edukatif bagi masyarakat.

Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, Kementerian BUMN, ekosistem BUMN, bersama Pemkot Surakarta mendukung revitalisasi Lokananta untuk menjadi creative & commercial hub bagi para musisi, seniman, dan UMKM lokal, sehingga dapat memberikan dampak sosial, pertumbuhan ekonomi, dan pelestarian budaya Indonesia.

"PPA mendapatkan amanat dari Menteri BUMN untuk merevitalisasi dan mengembangkan Lokananta yang merupakan aset milik Perum PNRI. PPA berkolaborasi dengan PT Indah Karya (Persero) sebagai konsultan manajemen konstruksi, kontraktor PP Urban, arsitek Andramatin, serta M Bloc Group sebagai operator dalam pelaksanaan revitalisasi dan pengembangan aset Lokananta,” kata Yadi dalam keterangannya, Senin 28 November

Sementara Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Arisudono Soerono mengatakan, sesuai dengan semangat transformasi BUMN yang sudah dijalankan dalam 3 tahun kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, Holding BUMN Danareksa berkomitmen mendukung transformasi Lokananta untuk kemajuan industri kreatif yang salah satunya adalah industri musik nasional. 

Arisudono menambahkan, PPA sebagai pilar restrukturisasi di Holding BUMN Danareksa telah melakukan tahapan persiapan untuk memastikan revitalisasi dan pengembangan Lokananta dapat berjalan baik dan tetap mengedepankan tata kelola yang baik.

"Kami berharap Lokananta akan menjadi salah satu destinasi wisata seni yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Kota Surakarta, khususnya musisi dan UMKM lokal, serta masyarakat sekitar," tutur Arisudono.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama M Bloc Group Handoko Hendroyono mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh PPA dan Holding BUMN Danareksa kepada M Bloc untuk mengoperasikan Lokananta. Lokananta akan disiapkan menjadi creative & commercial hub yang mempertemukan ekosistem musik, UMKM lokal, dan masyarakat melalui berbagai kegiatan, pertunjukan, wisata seni, dan kuliner.

"M Bloc sebagai operator akan menyelenggarakan berbagai events seperti pertunjukan musik, talkshow, podcast, dan berbagai kegiatan lainnya di Lokananta," ujar Handoko.

Lokananta nantinya akan memiliki lima pilar bisnis. Di antaranya, area pertunjukan amphitheater dan studio rekaman Lokananta Record, museum & arsip, merchandise dan pengelolaan kekayaan intelektual (intellectual property), galeri UMKM, serta sentra kuliner.

"Kelima pilar bisnis ini diharapkan dapat menjadikan Lokananta sebagai creative & commercial hub yang memberikan ruang kreativitas bagi para musisi, menyediakan panggung pertunjukan musik, dan menjadi etalase bagi UMKM lokal untuk memasarkan produk-produknya,” papar Yadi.

Sebagai informasi, revitalisasi dan pengembangan Lokananta merupakan salah satu dari Program Prioritas Pemerintah Kota Surakarta.

“Setelah pra reaktivasi Lokananta Reload, grand launching Lokananta direncanakan akan digelar pada awal kuartal II 2023,” tutup Yadi.