Bagikan:

JAKARTA - Langkah tegas yang diambil aparat Kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat dengan menghentikan konser musik di Istora GBK Senayan, dinilai sudah tepat.

Pasalnya, dari hasil pantauan petugas di lokasi, nyaris terjadi gesekan antara pengunjung yang berada di dalam dan di luar gedung.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menjelaskan, sempat adanya sumbatan di pintu masuk, yang menjadi faktor utama adanya gesekan antara penonton yang ingin masuk dan keluar.

"Sumbatan penonton, dari dalam tidak keluar, dari luar tidak dapat masuk. Mereka saling dorong-dorongan, meminta yang di dalam segera keluar, karena yang di luar pingen masuk juga," kata Kombes Komarudin saat dikonfirmasi, Minggu, 30 Oktober.

Selain itu, dampak dari konser musik yang melebihi kapasitas pengunjung juga berdampak pada kejahatan lainnya. Menurut Kombes Komarudin, banyak penonton yang kehilangan ponsel dan dompet.

"Banyak laporan bahwa penonton yang kehilangan dompet dan handphone ketika nonton konser," ujarnya.

Kapolres menjelaskan, aparat Kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat menghentikan acara tersebut sekitar pukul 22.10 WIB. Pasalnya jumlah penonton yang tumpah ruah hingga ke atas Gedung Istora.

"Pada pukul 22.10 WIB saja jumlah penonton yang berada di depan panggung sudah tumpah ruah sampai ke jembatan, termasuk di selasar Istora, itu sangat riskan mereka jingkrak-jingkrak, gedung sampai bergetar," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, buntut dari membeludaknya pengunjung konser musik di Istora GBK Senayan pada Sabtu, 29 Oktober, malam, Polres Metro Jakarta Pusat akhirnya secara tegas akan mencabut izin konser tersebut.

Sejatinya, konser musik itu digelar hingga Minggu, 30 Oktober, hari ini.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menjelaskan, dicabutnya izin konser tersebut karena aparat kepolisian telah menemukan sejumlah pelanggaran di lokasi.