Bagikan:

YOGYAKARTA – Name plate pada bodi motor listrik merupakan label yang memuat informasi tentang spesifikasi dan karakteristik dari motor listrik.  Informasi yang tertera pada name plate meliputi daya listrik, tegangan, frekuensi, jenis rotor, daya yang dihasilkan dan lain sebagainya. Dengan membaca name plate secara benar, instalator bisa memastikan bahwa motor listrik bekerja dengan optimal dan aman. Lantas, bagaimana cara membaca name plate motor listrik? Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Cara Baca Name Plate Motor Listrik

Bagi teknisi ataupun insinyur, membaca name plat pada motor listrik merupakan hal yang sangat penting. Tujuannya untuk memastikan bahwa motor yang digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi dan karakteristik yang dibutuhkan.

Informasi yang tertera pada nameplate umumnya disederhanakan dalam bentuk tabel. Untuk dapat membaca name plate, Anda harus tahu ragam informasi yang tertera pada tabel name plate. Informasi tersebut antara lain:

  • Nomor model: nomor model merupakan kode unik yang tertera di bagian atas atau tengah name plate. Nomor model menunjukkan spesifikasi dan fitur dari motor.
  • Nomor seri: nomor seri merupakan identifikasi unik dari motor. Nomor ini umumnya berada di bagian bawah name plate.
  • Tegangan nominal: Ini merupakan tegangan AC nominal yang disarankan untuk operasi motor listrik. Satuan untuk mengukur tegangan nominal ini adalah volt.
  • Frekuensi nominal: Ini merupakan frekuensi AC nominal yang disarankan untuk operasi motor listrik. Satuan untuk mengukur frekuensi nominal adalah Hertz (Hz).
  • Daya nominal: Ini merupakan daya nominal yang diberikan oleh motor, satuannya dalam kilo Watt (KW).
  • Tipe rotor: ini merupakan jenis motor yang digunakan pada motor, misalnya tipe squirrel cage (SC) atau wound rotor (WR).
  • Tingkat proteksi: ini menunjukkan tingkat perlindungan dari debu dan air seperti IP54 dan IP55.
  • Klasifikasi suhu operasi: ini menunjukkan suhu operasi yang direkomendasikan, seperti T3 untuk suhu tinggi dan T1 untuk suhu rendah.
  • Polaritas: ini menunjukkan polaritas untuk masing-masing fasa dalam sistem tiga fasa, seperti U, V, W.

Selain memuat informasi di atas, di dalam name plate juga terdapat beragam simbol yang menunjukkan informasi spesifik dalam bentuk visual. Beberapa simbol yang kerap digunakan, yakni:

  • HP atau kW: HP merupakan kependekan dari Horse Power (daya kuda). Sementara kW merupakan kependekan dari kilowatt. Keduanya merupakan adalah satuan untuk mengukur jumlah daya yang dibutuhkan untuk menghidupkan motor.
  • V: akronim dari Voltage, satuan untuk menyatakan tegangan masukan.
  • Hz: singkatan dari Hertz, satuan untuk menyatakan frekuensi AC.
  • A: kependekan dari Ampere, satuan untuk menyatakan arus.
  • RPM: kependekan dari rotasi per menit, satuan untuk menyatakan putaran motor
  • %: persentase untuk menyatakan efisiensi.
  • Kg: satuan untuk menyatakan berat.
  • Lambang dan Y: lambang ini menunjukan jenis rangkaian motor yang digunakan. Simbol △ untuk rangkaian Delta atau segitiga dan simbol Y untuk rangkaian Star atau Bintang.

Demikian informasi tentang cara baca name plate motor listrik. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.