Bagikan:

JAKARTA - Great Wall Motor (GWM) berniat untuk memperbanyak varian Tank 400 yang sebelumnya hanya hadir dalam varian Plug-In Hybrid (PHEV). Kini, pabrikan dikabarkan akan menghadirkan SUV ini dalam tipe diesel untuk pasar China.

Sebuah dokumen dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) menunjukkan bahwa versi diesel dari model tersebut akan segera hadir. Apa saja spesifikasi yang ditawarkan?

Melansir dari CarNewsChina, Senin, 12 Agustus, mobil ini memiliki desain yang sama seperti Tank 400 Hi4-T, yakni panjang 4.985 mm, lebar 1.960 mm, tinggi 1.905 mm, dan wheelbase mencapai 2.850 mm.

Mobil ini didesain sebagai mobil off-road dengan struktur body-on-frame. Perbedaan dengan versi PHEV adalah bobot tipe diesel yang lebih ringan hanya seberat 2.455 kg. Sementara, PHEV memiliki bobot 2.770 kg.

3

Varian diesel hadir dengan pelek 18 inci dengan tawarkan empat pilihan gaya yang berbeda. GWM mengklaim bahwa mobil ini memiliki approach angle hingga 33 derajat. Mobil ini dapat memiliki kapasitas derek hingga 750 kg.

Selain itu, mobil ini memiliki sejumlah opsi seperti sunroof, atap panoramik, konektor elektrik, serta kamera pada dasbor.

Kemungkinan mobil ini mengusung pendekatan interior serupa dengan PHEV, yakni terdapat layar instrumen 12,3 inci dan tampilan head-up, serta layar tampilan tengah sebesar 16,2 inci yang terletak di tengah, dilengkapi dengan fitur koneksi Huawei HiCar dan ICCOA dan DLNA. Juga ditambahkan fungsi pengatur waktu lampu lalu lintas, fungsi off-road HUD, dan berbagai peningkatan navigasi.

GWM Tank 400 versi ini ditenagai oleh mesin E24D 2,4 liter turbocharged diesel dengan pengeluaran daya maksimal hingga 137 kW atau 183 dk.

Sayangnya, harga dari versi dieselnya belum diungkapkan. Sebagai gambaran, Tank 400 Hi4-T atau versi PHEV dibanderol mulai dari 285.800 yuan hingga 289.800 yuan (Rp636 jutaan sampai Rp644,9 jutaan). Diperkirakan versi diesel akan dibanderol dengan harga lebih rendah dari varian tersebut.

GWM telah mengekspor merek Tank ke berbagai pasar, termasuk Timur Tengah dan Australia dan kemungkinan besar versi diesel akan dikirimkan ke wilayah tersebut.