JAKARTA - Raksasa teknologi asal China, Xiaomi, mencapai tonggak sejarah dengan pengiriman mobil listriknya yang ke-10.000 untuk model sedan listrik SU7. CEO Xiaomi, Lei Jun, mengungkapkan pencapaian ini melalui akun pribadinya di platform X.
Mengutip laman Carnewschina, Kamis, 16 Mei, Xiaomi mengeklaim permintaan terhadap mobil listriknya sangat tinggi. Pada bulan April saja, Xiaomi berhasil mengirimkan 7.058 unit SU7 dan mengamankan pesanan sebanyak 88.063 unit hingga akhir bulan.
Menanggapi permintaan yang besar, Xiaomi berupaya meningkatkan kapasitas produksinya. Xiaomi EV kini menerapkan model produksi shift ganda di pabriknya di Beijing, memperpanjang jam produksi harian dari delapan menjadi 16 jam. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi bulanan hingga hampir 20.000 unit.
Perusahaan juga telah meningkatkan perekrutan karyawan untuk lini produksi dan melakukan pemeliharaan serta renovasi peralatan guna mempersiapkan peningkatan output. Selain itu, Xiaomi berkolaborasi dengan pemasok untuk memastikan pasokan suku cadang tetap stabil, dengan meningkatkan pesanan dari pemasok sekitar 80 persen.
Xiaomi menargetkan peningkatan kapasitas produksi untuk mencapai tujuan ambisiusnya, yaitu mengirimkan 100.000 unit SU7 pada akhir tahun, seiring dengan terus meningkatnya permintaan.
BACA JUGA:
Sebagai tambahan informasi, mobil listrik Xiaomi hadir dalam tiga trim: Dasar, Pro, dan Max. Trim Dasar dilengkapi dengan baterai 73,6 kWh yang menghasilkan tenaga 299 hp dan mampu menempuh jarak 700 km dalam uji CLTC. Baterainya dapat diisi ulang sejauh 310 km hanya dalam 15 menit, dengan harga 215.900 yuan atau sekitar Rp474 juta.
Trim Pro menawarkan baterai 94,3 kWh yang mampu menempuh jarak 830 km, dengan harga 245.900 yuan atau sekitar Rp540 juta.
Trim tertinggi, Max, dilengkapi dengan baterai 101 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 810 km sekali pengisian daya. Pengaturan motor ganda AWD menghasilkan tenaga 673 hp dan dapat mengisi ulang daya sejauh 510 km dalam 15 menit. Harganya mencapai 299.900 yuan atau sekitar Rp658 juta.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Xiaomi optimis dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat dan memperkuat posisinya di industri kendaraan listrik global.