JAKARTA - Range Rover listrik terbaru hampir mendekati debutnya! Mobil listrik kedua buatan Jaguar Land Rover (JLR) ini tengah menjalani tahap akhir pengujian di Lingkaran Arktik, wilayah dengan suhu ekstrem hingga -40 derajat Celcius. Artinya, SUV mewah ini berkemungkinan besar bakal dirilis akhir tahun ini.
Dilansir dari Autocar, 23 April, para petinggi JLR berjanji bahwa Range Rover listrik ini akan menawarkan kemampuan "melibas segala medan" layaknya versi ICE. Kemampuan menarik beban, melibas genangan air, dan ketangguhan off-road dijanjikan akan melampaui SUV listrik mewah lainnya, termasuk kemampuan menerjang air hingga kedalaman 850 mm.
Sebagai gambaran performa, Range Rover listrik ini kemungkinan akan menyamai performa varian V8 saat ini, yang menghasilkan tenaga sekitar 530 dk. Konfigurasi motor ganda diperkirakan akan diadopsi untuk menghadirkan kemampuan four-wheel drive yang lebih baik serta sistem seperti torque vectoring demi meningkatkan potensinya di medan off-road.
Pengujian difokuskan pada bagian bawah kendaraan, durabilitas baterai, dan penurunan performa akibat panas (thermal derating). Range Rover listrik ini nantinya akan diproduksi di Solihull bersama varian mild-hybrid dan PHEV. Baterainya pada tahap awal akan dipasok pihak ketiga sebelum akhirnya beralih ke baterai buatan gigafactory baru di Somerset yang tengah direncanakan oleh Tata, perusahaan induk JLR.
Menariknya, Direktur Program Land Rover Nick Miller pernah mengungkapkan bahwa arsitektur MLA yang digunakan juga dapat mengakomodasi penggerak hidrogen. Hal ini berarti Range Rover bertenaga hidrogen (FCEV) bisa jadi menjadi kenyataan, meskipun belum ada kabar terbaru terkait program pengembangan hidrogen Project Zeus milik perusahaan tersebut.
Land Rover sebelumnya diketahui tengah menguji prototipe Defender berbahan bakar hidrogen, dan menyebutkan bahwa hidrogen akan menjadi "pelengkap" dari teknologi listrik murni di seluruh lini produknya untuk mencapai target emisi nol pada tahun 2036.
BACA JUGA:
Tanpa Kamuflase
Range Rover EV yang diuji ini tampil tanpa kamuflase sama sekali. JLR beralasan hal ini dilakukan untuk "menegaskan kualitas produksi dari prototipe awal".
Sepintas, wujudnya nyaris identik dengan Range Rover bermesin bakar (ICE) yang meluncur pada 2022. Lapisan cat hitam menyeluruh tanpa elemen kontras berbahan matt menjadi pembeda utamanya. JLR sebelumnya memang sempat menyebutkan detail tersebut sebagai penanda varian bertenaga listrik.
JLR mengeklaim desain modern Range Rover EV tetap setia pada identitas Range Rover. Ini berarti, Range Rover Electric - nama resminya - kemungkinan hanya akan memiliki sedikit perbedaan dengan varian bermesin bensin enam silinder, V8, dan plug-in hybrid.
Pendekatan serupa juga dilakukan Mercedes-Benz pada versi listrik G-Class yang akan diungkap minggu ini di ajang Beijing Motor Show. Mobil tersebut diprediksi mempertahankan desain nyaris serupa dengan varian berbahan bakar.
Meski belum ada detail teknis dan angka performa resmi, Range Rover listrik ini dipastikan akan menggunakan arsitektur pengisian daya 800V. JLR membuka daftar tunggu untuk mobil ini pada Desember tahun lalu hingga Februari, mereka mengeklaim telah mengumpulkan lebih dari 16.000 peminat.