Bagikan:

JAKARTA - Menjelang penutupan tahun 2023, sejumlah pabrikan otomotif terkemuka di Indonesia mencatat hasil yang mengesankan, namun penjualan model HR-V dari Honda tampaknya tidak mengikuti tren positif tersebut.

Berdasarkan data wholesales dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan SUV berukuran sedang kompak ini mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Mulai dari September sebanyak 2.162 unit, Oktober 2.159 unit, hingga November dengan 2.001 unit.

Yusak Billy, Sales & Marketing and Aftersales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), merespons tren tersebut dengan menyatakan bahwa fluktuasi penjualan merupakan hal yang wajar dan terkait erat dengan kondisi pasar.

“Permintaan untuk suatu model bisa naik atau turun sesuai dengan kondisi pasar pada saat itu,” ujar Billy saat dihubungi VOI, Selasa, 19 Desember.

Meskipun demikian, Billy menegaskan bahwa Honda akan terus memantau perkembangan pasar dan melakukan penyesuaian produksi serta pengiriman guna menjawab permintaan pasar dengan lebih efisien.

“Kami terus melakukan pemantauan, menyesuaikan produksi, dan pengiriman produk untuk menjaga keseimbangan stok dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih responsif,” tambahnya.

Billy menekankan bahwa penjualan HR-V tetap menjadi salah satu yang tertinggi, bersaing dengan model Brio, dan berharap tren positif ini akan berlanjut hingga akhir tahun.

“HR-V tetap menjadi model Honda dengan penjualan tertinggi setelah Honda Brio di tahun 2023 dan tetap diminati oleh konsumen,” tandas Billy.

Di sisi lain, penjualan ritel Honda di Indonesia mencapai angka 10.165 unit pada November 2023, mengalami peningkatan 6 persen dari bulan sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 1.537 unit adalah HR-V, mengungguli Brio yang terjual sebanyak 4.905 kendaraan.