JAKARTA - Mitsubishi secara resmi mengumumkan meluncurkan Minicab EV terbaru sebagai kendaraan niaga bertenaga listrik di kelas kei car. Mobil ini disebut memiliki kemampuan yang lebih baik dari pendahulunya, Minicab-MiEV.
Minicab EV baru menawarkan jangkauan jelajah yang lebih baik serta fitur keselamatan dan kenyamanan yang ditingkatkan untuk menjawab kebutuhan pelanggan komersial.
Berdasarkan lansiran dari laman resmi perusahaan, Jumat, 24 November, mobil ini memakai komponen motor listrik dan baterai terbaru. Minicab EV disebut memiliki daya jangkauan hingga 180 km dalam sekali pengisian daya.
Dengan demikian, kemampuan daya jelajahnya naik 35 persen dari pendahulunya. Kei car tersebut kompatibel dengan pengisi daya AC200V yang memerlukan mengisi tenaga baterai kurang lebih 7,5 jam. Namun, baterai tersebut dapat terisi hingga 80 persen dalam waktu 42 menit dengan pengisi daya cepat DC.
Dengan menggunakan motor listrik terbaru, Minicab EV mampu menghasilkan torsi hingga 195 Nm. Artinya, kendaraan ini tetap mempertahankan performa berkendara yang mulus ala kendaraan listrik. Selain itu, motor dan inverter baru telah diintegrasikan ke dalam satu unit untuk meningkatkan ketenangan, memungkinkan pengguna mengemudi di pagi hari atau larut malam tanpa takut mengganggu orang lain.
Meski memiliki ukuran yang kecil, pabrikan asal Jepang tersebut juga memiliki sistem keselamatan yang aktif, mencakup Forward Collision Mitigation system (FCM), Lane Departure Warning (LDW), Automatic High Beam (AHB), dan Ultrasonic misacceleration Mitigation System (UMS) saat berkendara ke depan telah diadopsi untuk meningkatkan kinerja keselamatan.
Hill Start Assist (HSA), yang mencegah kendaraan terguling ke belakang saat start di tanjakan yang curam, telah ditambahkan untuk start yang aman dan bebas rasa khawatir.
Mobil kecil niaga ini akan mulai dijual di Jepang pada 21 Desember mendatang dengan menawarkan dua konfigurasi, yakni dua tempat duduk dan empat tempat duduk.
BACA JUGA:
Minicab EV two-seater dibanderol seharga 2,431 juta yen atau setara Rp252,7 jutaan dan four-seater senilai 2,486 juta yen atau setara Rp258,4 jutaan.
Kehadiran model ini disebut perusahaan menjawab permintaan pasar demi menuju netralitas karbon secara nasional di Jepang pada tahun 2050 serta permintaan kendaraan komersial listrik kelas kei car yang meningkat.