Keajaiban di Tambang Batu Bara: Kisah George Stephenson Ciptakan Lokomotif
George Stephenson (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Pada 9 Juni 1781, di Wylam, Northumberland, Inggris, lahir seorang laki-laki bernama George Stephenson. Tidak disangka, kelahiran itu adalah awal dari segala kemudahan pergerakan manusia dalam bertransportasi. Stephenson adalah penemu utama lokomotif kereta api.

Stephenson adalah putra seorang mekanik yang mengoperasikan mesin uap-atmosfer yang ditemukan oleh Thomas Newcomen. Mesin tersebut digunakan untuk memompa keluar tambang batubara.

Stephenson bekerja sejak usia dini dan tidak bersekolah formal. Di usia 19 tahun, dia sudah mampu mengoperasikan mesin Newcomen. Keingintahuannya tersebut timbul oleh berita Perang Napoleon. Ia lalu mendaftar di sekolah malam untuk belajar membaca dan menulis. 

Melansir Britannica, Selasa, 9 Juni, di usia yang muda juga Stephenson memutuskan untuk menikah. Untuk mendapatkan penghasilan tambahan, ia belajar memperbaiki sepatu, memperbaiki jam, dan memotong pakaian untuk istri penambang.

Ia juga memiliki teman yang berprofesi sebagai mekanik, yaitu Sir William Fairbairn. Terkadang Stephenson mengambil alih mesinnya paruh waktu. Kejeniusan Stephenson mengoperasikan mesin uap membuatnya mendapatkan posisi kepala mekanik di tambang batu bara Killingworth.

Titik balik Stephenson

Meninggalnya istri Stephenson membuat ia hidup berdua dengan putranya yang bernama Robert. Stephenson mengirim anaknya bersekolah di Newcastle untuk belajar matematika.

Setiap malam, ketika bocah itu pulang, Stephenson dan putranya mengerjakan PR bersama. Keduanya sama-sama belajar matematika. Cara ini pula yang menjadikan Robert anak jenius yang nantinya mengikuti jejak ayahnya di dunia lokomotif.

Pada 1813, George Stephenson mengunjungi tambang batu bara tetangga untuk memeriksa "ketel uap di atas roda" yang dibangun oleh John Blenkinsop untuk mengangkut batubara keluar dari tambang. Dengan keyakinan bahwa alat berat itu tidak dapat menarik traksi pada rel kayu, Blenkinsop memberinya roda yang berjalan di rel ketiga yang macet, suatu pengaturan yang sering menyebabkan kerusakan. 

Melihat kondisi tersebut, Stephenson berpikir dia bisa membuat alat yang lebih baik. Setelah berunding dengan Lord Ravensworth, pemilik utama pertambangan Killingworth, dia membangun Blucher, sebuah mesin yang menarik delapan kereta. Kereta tersebut dapat memuat 30 ton batubara dengan kecepatan 6 kilometer per jam. 

Tidak puas, Stephenson berusaha meningkatkan kekuatan lokomotifnya dan memperkenalkan "semburan uap". Semburan uap tersebut memungkinkan uap buang dialihkan ke atas cerobong, menarik udara setelah itu dan meningkatkan angin.

Desain baru tersebut membuat lokomotif dapat dioperasikan dengan praktis. Selama beberapa tahun berikutnya, Stephenson membangun beberapa lokomotif untuk Killingworth dan tambang lainnya. Stephenson juga mendapatkan ketenaran dengan menciptakan lampu keselamatan tambang. 

Pada 1821, ia mendengar tentang proyek untuk jalan kereta api akan dibangun dari Stockton ke Darlington untuk memfasilitasi eksploitasi batubara. Di Darlington. Stephenson mewawancarai promotor, Edward Pease. Wawancara tersebut membuat Pease terkesan sehingga Pease menugaskan Stephenson untuk membangun lokomotif uap untuk jalur tersebut. 

Pada 27 September 1825, transportasi kereta api lahir, ketika kereta penumpang umum pertama ditarik oleh Stephenson's Active --kemudian dinamai Locomotion-- berjalan dari Darlington ke Stockton. Rangkaian itu membawa 450 orang dengan kecepatan 24 kilometer per jam.

Kepentingan Liverpool dan Manchester memanggil Stephenson untuk membangun jalur kereta api sepanjang 64 kilometer untuk menghubungkan kedua kota. Bukan hal yang mudah bagi Stephenson untuk mengembangkankan invasinya.

Untuk menyurvei dan membangun jalur kereta, Stephenson harus menghadapi protes keras petani dan tuan tanah yang takut. Mereka takut bahwa kereta api akan menggantikan transportasi yang ditarik kuda dan menutup pasar untuk oat.

Ketika jalur Liverpool-Manchester hampir selesai pada 1829, sebuah kompetisi diadakan untuk lokomotif. Mesin baru Stephenson, Rocket, yang ia buat bersama putranya, Robert, menang dengan kecepatan 58 km per jam. Delapan lokomotif digunakan ketika jalur Liverpool-Manchester dibuka pada 15 September 1830 dan semuanya dibangun berdasarkan perhitungan dan arahan Stephenson.

Sejak saat itu, kereta api menyebar dengan cepat ke seluruh Inggris, Eropa, dan Amerika Utara. George Stephenson menjadi revolusioner media transportasi, menyelesaikan masalah pembangunan jalan raya, desain jembatan, dan pembuatan lokomotif. Dia membangun banyak kereta api lainnya di Midlands dan bertindak sebagai konsultan pada banyak proyek kereta api di dalam dan luar negeri.