India Muncul sebagai Kekuatan Baru Nuklir Dunia lewat Program 'Smiling Buddha' dalam Sejarah Hari Ini, 18 Mei 1974
PM India Indira Gandhi kunjungi area ujicoba nuklir (Sumber: nuclearweaponarchive.org)

Bagikan:

JAKARTA - Pada 18 Mei 1974, India melakukan ujicoba nuklir pertamanya di Pokhran, Rajasthan. Proyek peluncuran dinamai 'Smiling Buddha' karena bertepatan hari lahir Buddha di negara itu.

Perdana Menteri (PM) India Indira Gandhi menerima pesan 'Buddha telah tersenyum' dari para ilmuwan di lokasi ujicoba yang bersemangat setelah ledakan. Mengutip situs Global Zero, ujicoba nuklir itu menjadikan India sebagai kekuatan nuklir keenam di dunia.

PM India Indira Gandhi kunjungi area ujicoba nuklir (Sumber: nuclearweaponarchive.org)

India mematahkan monopoli nuklir dari lima anggota Dewan Keamanan PBB, yaitu Amerika Serikat (AS), Uni Soviet, Inggris Raya, China, dan Prancis. Penelitian nuklir dimulai dengan pendirian Mumbai’s Tata Institute of Fundamental Research pada 1945, sebelum berakhirnya Perang Dunia II.

Fisikawan ternama, Homi J. Bhabha yang juga dikenal sebagai bapak program nuklir India membantu mendirikan Institut tersebut. Ia mengenyam pendidikan di Universitas Cambridge sebelum Perang Dunia II dan belajar dengan fisikawan peraih Nobel, Niels Bohr.

Kontroversi dunia

Ilustrasi foto rudal balistik jarak menengah Agni-II di parade New Delhi 2004 (Sumber: atomicheritage.org)

Keputusan mengembangkan senjata nuklir pada awal 1960-an mencerminkan pengalaman India sebagai negara non-nuklir besar dunia, di mana senjata nuklir jadi penjamin status dan kekuasaan internasional. Perang China-India pada 1962 mengubah ekspektasi India terhadap sekutu-sekutunya yang kuat, terutama AS dan Uni Soviet.

Kala itu AS dan Uni Soviet sama-sama fokus pada pengelolaan Krisis Rudal Kuba. Perang China-India mengakibatkan China mengambil alih wilayah Aksai Chin di Asia Selatan, yang tetap menjadi wilayah yang disengketakan hingga saat ini.

Ujicoba nuklir pertama China pada 1964 berkontribusi pada meningkatnya rasa tidak aman nasional India, seperti yang terjadi pada perang 1965 antara India dan Pakistan. Pengerjaan desain senjata --bersama dengan kampanye untuk mempengaruhi opini publik India untuk pengembangan nuklir-- dimulai pada 1965.

Pada 1974, setelah hampir satu dekade pembangunan, uji coba 'Smiling Buddha' dilaksanakan. Uji coba itu mendapat persetujuan di dalam negeri, namun di sisi lain dunia khawatir karena akhirnya ada negara baru yang bergabung dengan klub nuklir.

Kisah program senjata nuklir India menyoroti kontradiksi fatal yang mendasari politik nuklir. Meski senjata nuklir dihargai oleh negara-negara yang memilikinya sebagai penjamin utama keamanan dan prestise, namun tak sedikit negara yang terancam oleh keberadaan nuklir.

Pada 11 Mei 1998, India melanjutkan ujicoba nuklir. Ujicoba itu menyebabkan kemarahan internasional. Sementara, negara tetangga India, Pakistan melaksanakan ujicoba nuklir pertama pada 28 Mei 1998.

Uji coba tersebut mendorong konflik berkepanjangan antara kedua negara, meningkatkan konflik selama puluhan tahun atas Kashmir. Konflik memuncak pada Februari 2019, ketika India menjatuhkan bom konvensional di wilayah Pakistan sebagai pembalasan atas serangan teroris yang dilakukan di Kashmir yang diklaim India.

*Baca Informasi lain soal SEJARAH DUNIA atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.

SEJARAH HARI INI Lainnya

BACA JUGA: