JAKARTA – Proses pemahaman pengaruh budaya luar ke Indonesia, perlu dimulai dari mengetahui bagaimana prosesnya hingga bersinggungan dengan bidang apa saja. Budaya India, masuk ke Indonesia melewati proses yang panjang dari pertukaran pengetahuan sampai perdagangan.
Mengutip penelitian arkeologi oleh Agustijanto Indradjaja dengan judul Pengaruh Hindu Buddha di Nusantara (2014), unsur budaya India diterima dan diserap dari dinamika sosial ekonomi pada abad ke-5 Masehi. Tepatnya pada masa kerajaan Kutai dan Tarumanegara yang tertulis dalam peninggalan arkeologis berupa tiang rumah, sisa perahu, keramik, tembikar, manik-manik, alat logam, dan sejumlah kubur.
Hubungan antara India dan Indonesia pada awalnya lewat perdagangan maritim. Menurut J.L. Branders dalam penelitian Indradjaja, masyarakat Nusantara memiliki 10 butir aspek kebudayaan sebelum kedatangan pengaruh India. Kepandaian asli masyarakat Nusantara meliputi wayang, gamelan, batik, pengerjaan logam, astronomi, pelayaran, irigasi, mata uang, metrum (irama), dan pemerintahan yang teratur.
Menurut Suwardono dalam Sejarah Indonesia Masa Hindu-Buddha (2014), pengaruh budaya India ke Indonesia melalui proses asimilasi dan akulturasi. Kedua proses tersebut tergambarkan dalam aspek-aspek berikut ini.
Bahasa
Bahasa Indonesia dalam sejumlah kata berakar dari bahasa Sansekerta. Bahasa ini terserap sejak ribuan tahun lalu. Pun digunakan dalam bahasa sehari-hari yang banyak dipakai oleh masyarakat Jawa dan Bali maupun pulau lainnya. Misalnya nama-nama yang menggunakan bahasa Sansekerta, seperti Dwipa yang berarti pulau.
Arsitektur
Candi di Indonesia dipegaruhi budaya India. Hanya saja disesuaikan dengan kondisi alam di Indonesia yang banyak gunung vulkanik. Makanya, struktur dalam atap candi dibuat lancip, tidak seperti struktur lurus seperti di India. Dalam segi ornamen, bentuk akulturasi unsur budaya Hindu-Buddha cukup kental terlihat. Bangunannya mengesankan kemegahan serta berkaitan dengan perwujudan dewa dan dewi.
BACA JUGA:
Seni
Dalam ranah modern, musik dan film Bollywood banyak dinikmati. Pada seni konvensional, seperti dalam Sendratari Ramayana hingga saat ini masih dapat dinikmati di kawasan heritage Candi Prambanan. Berdasarkan gaya penceritaan, sendratari ini menggabungkan seni drama tanpa dialog dan tari serta musik. Ceritanya mengambil kisah dalam epos Ramayana, Rama dan Shinta.
Makanan dan kuliner
Makanan yang kaya rempah, merupakan karakter makanan Indonesia dan India. Penggunaan bumbu jintan, ketumbat, chatni, minyak samin, dan santan erat kaitannya dengan budaya dua negara tersebut. Makanan atau kuliner pengaruh budaya India ke Indonesia bisa dinikmati pada kari, gulai, laksa, soto betawi, hingga teh tarik.
Empat bidang di atas, merupakan gambaran pengaruh budaya India yang masuk ke Indonesia. Pada masa modern saat ini, bahkan musik dan film Bollywood sebagai produk seni juga banyak dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Sedangkan aspek gaya hidup, latihan yoga juga banyak dilakukan untuk menjaga kesehatan fisik maupun mental.