Bagikan:

JAKARTA - Leonardo Da Vinci bukan hanya seorang seniman. Sebagai salah satu tokoh abad pembaharuan atau renaisans, ia dikenal pula sebagai ilmuwan dalam bidang sains, matematika, seni dan arsitektur. Da Vinci adalah seorang inventor yang sering berpikir melampaui zaman.  

Da Vinci lahir di Italia pada hari ini 15 April, di abad ke-15 atau lebih tepatnya tahun 1452. Semasa hidupnya, Da Vinci memberi sumbangsih besar pada peradaban, hingga wafat pada 1519. 

Da Vinci dikenal terutama karena lukisan-lukisannya. Beberapa karya seni rupanya yang paling kesohor adalah Mona Lisa, The Last Supper, dan Salvator Mundi.

Karya yang terakhir disebut bahkan tercatat sebagai lukisan termahal di dunia sampai saat ini. Valuasi karya tersebut mencapai 450 juta dolar AS atau sekitar Rp6,5 triliun.

Seorang pria membawa lukisan Salvator Mundi karya Leonardo Da Vinci (Wikimedia Commons)

Inventor

Sebagai seorang yang selalu ingin membuat keajaiban, selain berhasil menjadi legenda seni lukis, kiprah Da Vinci sebagai penemu sangat besar dalam menjembatani abad pertengahan menuju abad modern. Tak banyak yang dipelajari Da Vinci muda saat mendapat pendidikan formal ihwal membaca, menulis, dan matematika dasar. Tapi, sejak belia, bakat artistiknya sudah terlihat. 

Pada usia 14 tahun, Da Vinci sudah mulai ikut "magang" dengan seniman terkenal Andrea del Verrocchio di Florence. Da Vinci belajar banyak keterampilan teknis dari Verrocchio, termasuk menempa logam, seni kulit, pertukangan, menggambar, melukis dan memahat. Karya pertamanya diketahui adalah sebuah gambar pemandangan di Lembah Arno yang dibuat pada tahun 1473. 

Selain dikenal sebagai seorang seniman, Da Vinci juga bisa dibilang sebagai penemu alat-alat visioner. Penemuan pertamanya dimulai sejak 1482. Saat itu, penguasa Florentine, Lorenzi de 'Medici memerintahkannya untuk membuat alat musik harpa berwarna silver.

Harpa itu kemudian dibawa Medici sebagai hadiah perdamaian kepada Ludovico Sforza yang merupakan seorang pemimpin (Duke) Milan. Setelah "debutnya" itu, Da Vinci melobi Ludovico untuk membuat testimoni tentang karyanya. Dalam testimoni itu, Ludovico menyebut Da Vinci sebagai seorang seniman, bukan menggembar-gemborkannya sebagai insinyur. 

Setelah itu, Da Vinci terus memenuhi semangat eksperimentalnya dengan membuat sketsa mesin perang. Ia membuat alat seperti kereta perang dengan pisau sabit terpasang di sisinya. Seperti cikal bakal tank lapis baja. Namun, alat rancangan Da Vanci itu masih harus digerakkan oleh dua orang. Bahkan, dibutuhkan pasukan kecil untuk mengoperasionalkan panah besarnya.

Usulan rancangan itu akhirnya disetujui oleh Ludovico. Da Vinci kemudian dibawa ke Milan dan diberi masa kontrak selama 17 tahun. Selama di Milan, selain mendesain alat-alat, Da Vinci juga ditugaskan untuk mengerjakan berbagai proyek seni. Dalam periode itulah Da Vinci menciptakan salah satu lukisan terkenalnya, The Last Supper atau Perjamuan Terakhir

Merancang mesin terbang

Da Vinci hampir selalu memiliki gagasan yang melampaui zaman. Bisa dibilang, ia adalah orang yang pertama kali mendesain mesin terbang. Saat itu, ia membuat sketsa menyerupai kombinasi sepeda modern dan sejenis helikopter. 

Mungkin, rancangan mesin terbang yang dibuat tahun 1505 itu adalah penemuannya yang paling terkenal. Rancangannya tidak dibuat sembarang.

Da Vinci membuat itu berdasarkan fisiologi kelelawar. Eksperimennya ini bahkan dapat ditemukan di Da Vinci's Codex on the Flight of Birds, sebuah studi tentang aeronautika --ilmu yang mempelajari tentang mesin terbang. 

Seperti para pemikir-pemikir renaisans lainnya, Da Vinci tak pernah memisahkan seni dan sains. Ia memandang keduanya sebagai disiplin ilmu yang saling terkait.

Da Vinci percaya, belajar sains membuatnya menjadi seniman yang lebih baik. Begitulah Da Vinci hidup. Salah satu seniman paling elok sekaligus pemikir paling visioner. Inventor sejati.